Liputan6.com, Jakarta - Samsung akan menghadirkan layanan asisten virtual dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan digital untuk Galaxy S8. Hal ini diduga merupakan langkah perusahaan untuk bangkit dari krisis setelah kegagalan Galaxy Note 7.
Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Reuters, Minggu (6/11/2016), bulan Oktober lalu perusahaan Korea Selatan itu mengumumkan langkah akuisisi atas Viv Labs Inc, sebuah perusahaan yang dibentuk oleh pembesut asisten suara Apple, Siri.
Samsung berupaya mengintegrasikan Viv, platform kecerdasan buatan asal San Jose itu, dengan ponsel seri Galaxy flagship. Selanjutnya, perusahaan bakal memperluas layanan asisten suara ke berbagai perangkat home appliances dan wearable miliknya.
Baca Juga
Kini Samsung sedang menghitung waktu untuk menghidupkan kembali momentum flagship smartphone besutannya setelah gagal dengan Galaxy Note 7 yang sempat terbakar dan meledak secara masif beberapa waktu lalu. Kegagalan Galaxy Note 7 dikabarkan berimbas pada kerugian senilai US$ 5.4 miliar atau sekitar Rp 71 triliun.
Untuk mengembalikan kejayaan perusahaan, sejumlah investor maupun analis memerkirakan Samsung harus menghadirkan Galaxy S8 yang memiliki teknologi dan inovasi tinggi.
Samsung tidak membeberkan detail seperti apa asisten virtual dengan dukungan kecerdasan buatan yang akan diluncurkan di Galaxy S8. Hanya disebutkan, asisten virtual itu bakal memungkinkan pengguna mengakses layanan dari pihak ketiga dengan lancar.
"Para pengembang bisa melampirkan dan mengunggah layanan-layanan kepada agen-agen kami," ujar Vice President Samsung Rhee In-joong terkait asisten virtual yang didukung kecerdasan buatan itu.
Harus diakui, saat ini banyak perusahaan berlomba-lomba mengembangkan teknologi kecerdasan buatan agar lebih sempurna bagi pengguna serta mampu berinteraksi langsung, di antaranya melalui pengenalan suara.
(Tin/Why)