Go-Jek Ingin Go-Pay Semakin Menggurita

Jumlah pengguna layanan e-wallet, Go-Pay, semakin bertambah. Bahkan saat ini jumlahnya mencapai 50 persen dari total pelanggan Go-Jek.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Feb 2017, 16:48 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2017, 16:48 WIB
Go-Jek
Chief Marketing Office PT Go-Jek Indonesia Piotr Jakubowski (liputan6.com/Agustinus M Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pengguna layanan e-wallet atau dompet digital milik Go-Jek, Go-Pay, semakin bertambah. Bahkan saat ini jumlahnya mencapai 50 persen dari total pelanggan Go-Jek.

Tak ingin berhenti sampai di situ, Go-Jek pun berambisi untuk terus menumbuhkan jumlah pengguna Go-Pay. Salah satu caranya dengan meluncurkan program loyalti bagi konsumen yang sering menggunakan Go-Pay yaitu Go-Point.

Chief Marketing Go-Jek Indonesia Piotr Jakubowski mengakui bahwa tujuan kehadiran Go-Point adalah agar lebih banyak konsumen yang menggunakan Go-Pay.

"Ya (berharap pengguna Go-Pay terus bertambah). Saya berharap dengan program loyalti ini, para pelanggan akan terus menggunakan Go-Pay untuk berbagai layanan yang ditawarkan aplikasi Go-Jek," tutur Piotr saat ditemui di kawasan Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Mengutip hasil survei dari Jakpat, Piotr mengklaim Go-Pay sebagai salah satu dompet digital terbesar di Indonesia. Namun ia enggan merinci jumlah penggunanya.

"Go-Pay sudah menjadi salah satu digital wallet terbesar di Indonesia, tapi kami tidak bisa mengungkapkan jumlahnya," sambung Piotr.

Lebih lanjut, Piotr mengatakan bahwa Go-Jek akan bekerja keras untuk mengembangkan layanan-layannya, termasuk Go-Pay. Layanan baru Go-Points yang termasuk dalam ekosistem Go-Pay, dinilai sebagai bentuk upaya perusahaan memberikan yang terbaik bagi para pelanggan.

"Kami mendapatkan respon positif dari para pelanggan terhadap Go-Points. Ini sejalan dengan tujuan kami meluncurkan Go-Point yaitu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan aplikasi Go-Jek dan layanan e-wallet Go-Pay," ungkapnya.

(Din/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya