Tips Agar Tak Tertipu di Aplikasi Kencan Online

Waspada, mungkin di balik kedok wanita manis yang terdengar menyenangkan bisa jadi sebenarnya dia adalah seorang hacker.

oleh Iskandar diperbarui 16 Feb 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2017, 20:00 WIB
Kencan Online
Ilustrasi kencan online. Dok: backgroundhawk.com

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi telah mengubah bagaimana kita menjalin asmara. Cinta modern tidak lagi menggunakan pendekatan tradisional, yang mana untuk mendapatkan perhatian lawan jenis harus berbicara dengan mereka secara langsung atau bertatap muka.

Kini menjalin asmara bisa dilakukan dengan bantuan teknologi online yang kian canggih. Bahkan banyak media sosial dan situs kencan online yang bisa membantu kamu dalam mencari jodoh, baik itu dalam lingkup pertemanan maupun dalam lingkup yang lebih luas.

Secara perlahan kenyamanan yang diberikan oleh teknologi telah mengubah perilaku orang dalam mencari dan menjalin asmara. Namun, di balik semua kenyamanan itu perlu kita sadari juga ada risiko yang menanti.

Sebelum munculnya kencan online, kita dihadapkan dengan begitu banyak tempat untuk bersosialisasi dan bertemu orang-orang baru, seperti klub, pesta, pernikahan, tempat ibadah, dan bahkan perpustakaan. Dibutuhkan suatu keberanian mental dan tindak nyata untuk berjalan ke arah seseorang yang kamu sukai dan kemudian memperkenalkan diri.

Menjadi kepuasan tersendiri ketika kamu dapat bertukar nomor telepon, yang kemudian kemudian berkencan untuk saling mengenal lebih jauh. Namun sayangnya, semua ini menjadi hal yang cukup merepotkan apabila kamu berdua berada di dua lokasi atau bahkan negara yang berbeda.

Sekarang, dengan tersedianya berbagai situs atau aplikasi kencan online dan media sosial, memudahkan kita untuk menemukan pasangan atau dalam hal ini jodoh. Tak sampai di situ, kamu juga bisa menilai jika menyukai seseorang hanya dengan melihat gambar mereka dan juga membaca rincian profil mereka untuk melihat apakah mereka setipe dengan kamu atau tidak.

Komputer dan server pada situs kencan online menyaring jutaan orang di database mereka untuk menemukan pasangan yang paling cocok.

Kamu dapat menelusuri profil orang terdekat di smartphone dan mengirimkan mereka teks rayuan yang disalin dari mesin pencarian Google, mengurangi segala upaya serta rasa cemas memikirkan apa yang ingin kamu katakan kepada calon pasangan.

Kamu mungkin seorang pria yang sedang melihat-lihat profil di sebuah situs kencan online dan kemudian kamu melihat profil perempuan yang kamu anggap sesuai dan tertarik untuk mengencani.

Namun, di balik kedok wanita manis yang terdengar menyenangkan bisa jadi sebenarnya dia adalah pria, seorang hacker yang hanya ingin mendapatkan nomor telepon kamu untuk melakukan aksi penipuan (scam).

Tahun lalu, polisi Rusia menangkap dua orang dari Smolensk yang berpura-pura menjadi wanita muda menarik yang mencuri hati para pria di Moskow, kemudian mengancam dan menipu mereka untuk mengirimkan sejumlah uang. Penjahat siber itu berhasil mengumpulkan sekitar satu juta rubel Rusia atau US$ 16.500, dengan modus berikut ini.

Aktivitas Intim

Saling Ketertarikan

Modus ini digunakan penipu dengan cara mengontak kamu melalui media sosial dan menyatakan memiliki minat yang sama atau memiliki ketertarikan dengan kamu.

Jika kamu seorang yang senang mengunggah foto dan belum memperbarui pengaturan privasi, maka mudah sekali bagi penjahat dunia maya untuk menjebak.

Jika kamu menerima rayuan seperti itu, hentikan percakapan tersebut dan jangan pernah menambahkan orang itu sebagai teman. Melalui keteragan resminya, Kamis (16/2/2016), Kaspersky Lab menganjurkan untuk perbarui pengaturan privasi dan hanya berbagi unggahan dengan orang-orang yang kamu kenal.

Aktivitas Intim
Aksi penipuan yang sangat umum, terutama bagi mereka yang menjalin hubungan online jarak jauh. Setelah periode pacaran yang intens, scammer meminta korban untuk berhubungan dengan mereka melalui webcam dan chatting.

Webcam penipu itu secara misterius rusak, tapi mereka terus memberikan pujian pada korban mereka dan dengan kombinasi sanjungan serta ketekunan, meyakinkan "pasangannya" untuk membuka pakaian mereka sebagian atau melakukan tindakan intim lainnya.

Ilustrasi kencan online. Dok: sheknows.com

Scammer kemudian mengungkapkan identitas mereka yang sebenarnya. Mereka mengklaim telah membuat rekaman video dan mengancam untuk membagikan video tersebut kepada teman-teman kamu di media sosial atau mengunggah rekaman online, kecuali korban mengirimkan sejumlah uang.

Setelah korban memenuhi permintaan tersebut, dimulailah siklus berbagai tuntutan lainnya yang semakin meningkat sampai akhirnya korban menolak untuk memenuhi hal itu.

Jika melibatkan webcam dan kamu diminta untuk melakukan tindakan tidak senonoh, jangan pernah meladeninya, tidak peduli siapa mereka. Jika hubungan itu nyata, maka kamu akan menunggu untuk bertemu satu sama lain secara pribadi.

Waspada Situs Palsu

Situs Kencan Online Palsu

Insiden peretasan terhadap situs Ashley Madison baru-baru ini memperlihatkan kepada kita gambaran kecil dari dunia situs kencan palsu.

Layanan ini mengklaim bahwa mereka menawarkan kencan yang sah, tetapi kenyataannya situs ini memiliki sangat sedikit anggota atau dipenuhi dengan scammers dan bot.

Ilustrasi kencan online. Dok: phys.org

Waspada terhadap daftar pertanyaan, yang diajukan ketika kamu sign-up, jika lebih menitikberatkan pada masalah keuangan dibandingkan informasi pribadi. Perhatikan pula banyaknya perhatian yang kamu dapatkan beberapa saat setelah kamu membuat profil.

Apalagi jika isi seluruh profil kamu hanya berupa beberapa baris teks, tidak ada foto dan tidak ada penjelesan mengenai preferensi, tetapi kamu mulai mendapatkan begitu banyak pesan dari orang-orang yang potensial. Kemungkinan kamu tidak sengaja menemukan sebuah situs kencan palsu.

(Isk/Cas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya