Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara boleh jadi punya senjata nuklir. Selain itu, bukan rahasia lagi jika masyarakat di sana begitu dikekang oleh aturan-aturan ketat dari pemimpin diktator mereka, Kim Jong-un.
Ketatnya aturan itu juga sangat mempengaruhi penggunaan teknologi di sana. Kendati begitu, segelintir orang Korea Utara mulai bisa merasakan penggunaan komputer, ponsel, tablet, hingga internet. Penasaran seperti apa potret minimnya teknologi di negara tetangga Korea Selatan itu?
Advertisement
Baca Juga
Berikut Tekno Liputan6.com sajikan berbagai foto penggunaan teknologi di Korea Utara seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (21/3/2017).
1. Sangat Sedikit Orang Akses Internet
Korea Utara kabarnya hanya memberikan akses internet pada penguasa dan segelintir warga negara asing. Mereka mengakses internet di sana menggunakan jaringan internet Kwangmyong yang benar-benar tertutup.
Tak sebebas di Indonesia atau negara lain, internet di Korea Utara hanya bisa mengakses laman milik lembaga pemerintah. Namun, rupanya Korea Utara juga punya laman online shop bernama Okryu yang ada sejak 2015.
2. Facebook Diblokir Tapi Ada Tiruannya
Korea Utara adalah negara yang memblokir Facebook. Meski begitu, di sana terdapat sebuah jejaring sosial yang merupakan kloningan Facebook dan diciptakan oleh peneliti Doug Madory tahun lalu.
Jejaring sosial itu membuat pengguna bisa saling berinteraksi melalui wall. Sekadar informasi, beberapa waktu lalu, jejaring sosial ini pernah jadi korban peretasan.
3. Hanya satu dari 10 Orang Korea Utara Punya Smartphone
Smartphone adalah barang mahal di Korea Utara, terlihat dari kepemilikan smartphone yang tak terlalu dominan seperti di Korea Selatan. Operator seluler Korea Utara Koryolink mencatat, ada 3 juta pelanggan data, artinya mereka juga bisa mengakses internet secara terbatas.
Â
Dilarang Menelepon ke Luar Negeri
4. Tak Bisa Telepon ke Luar Negeri
Di Indonesia, panggilan ke luar negeri alias roaming memang mahal tetapi mungkin untuk dilakukan. Beda halnya dengan di Korea Utara, di sana operator telepon utama Koryolink tidak mengizinkan adanya panggilan internasional. Pemerintah Korea Utara pun menjalankan aturan ini dengan ketat.
Padahal, penduduk Korea Utara banyak yang tinggal di dekat perbatasan dan mendapat kartu SIM dari keluarga mereka yang melarikan diri menyeberang perbatasan. Nah, siapapun yang kedapatan memakai kartu SIM dari luar akan ditangkap.
5. Komputer Hanya untuk Orang Kaya
Sebagian warga Korea Utara memang telah mengenal dan menjajal akses internet menggunakan personal computer (PC).
Walau begitu, penggunaan PC terbatas hanya untuk orang-orang kaya. Sementara, mahasiswa masih bisa memakai komputer di Universitas Pyongyang. Penggunaan komputer juga diperbolehkan di warnet dan sekolah dengan pengawasan ketat.
6. Hanya ada Dua Operator Telekomunikasi
Business Insider melaporkan, hanya ada dua operator telepon seluler di Korea Utara yakni Koryolink dan Byol. Koryolink merupakan operator utama dan kabarnya Byol akan bergabung dengan Koryolink yang diawasi dengan ketat oleh pemerintah.
Â
Advertisement
Tablet Tanpa Wi-Fi dan Bluetooth
7. Tablet Tanpa Bluetooth dan Wi-Fi
Selain smartphone, di Korea Utara juga ada tablet. Meski begitu, hanya segelintir orang yang bisa memiliki tablet karena harganya yang sangat mahal. Terlebih, tablet yang beredar tak dilengkapi koneksi bluetooth dan Wi-Fi.
Menurut informasi, tablet bernama The Woolim itu berasal dari Tiongkok dan dijual seharga Rp 3,5 jutaan, cukup mahal bagi warga Korea Utara.
8. Punya Sistem Operasi Sendiri
Komputer di Korea Utara berjalan di sistem operasi lokal bernama Red Star. Ahli keamanan Jerman Florian Grunov dan Niklauss Schiess menyebut ada beberapa aplikasi di dalam komputer yakni pemrosesan kata, kalender, dan pemutar musik.
9. Sulitnya Nonton TV
Sebagian besar warga Korea Utara punya televisi, sayangnya siaran yang bisa ditonton sangat terbatas, yakni hanya program-program stasiun TV Korea Utara yang sebagian besar berisi propaganda pemerintah.
10. Flashdisk Untuk Gaya
Karena penggunaan komputer sangat terbatas bagi mereka yang tinggal di Pyongyang, flashdisk punya jadi fashion item yang bisa mendukung gaya anak muda.
(Tin/Isk)