Keringat Manusia Bisa Isi Daya Baterai Ponsel

Ilmuwan AS menemukan sumber daya baru untuk mengisi baterai ponsel: keringat manusia. Akankah berguna dan akan dipakai banyak orang?

oleh Jeko I. R. diperbarui 24 Jun 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2017, 09:00 WIB
Di Masa Depan, Ngecas Ponsel Cuma Butuh Waktu 6 Menit Saja
Enam menit menjadi angka yang sangat mustahil ketika mengisi baterai ponsel, namun teknologi terbaru ini akan membuktikannya

Liputan6.com, California - Ilmuwan menciptakan inovasi teknologi pengisian daya ponsel terbaru, dan kini mereka tengah menguji keringat manusia sebagai sumbernya.

Menurut informasi yang disampaikan Mirror via New Scientist, Sabtu (24/6/2017), mereka nanti akan menciptakan sebuah plester yang akan ditempel ke kulit manusia. Saat berkeringat, plester akan menyerap cairan sebagai pasokan utama sumber daya.

Dijelaskan Joseph Wang, ilmuwan University of California, San Diego, AS, plester tersebut nantinya akan menyerap enzim yang berfungsi sebagai pengantar metal seperti baterai konvensional pada umumnya.

“Asam laktat yang ada di keringat manusia bisa menjadi media yang paling sesuai untuk mengisi daya sebuah perangkat,” kata Wang.

“Dengan begitu, metode pengisian baterai tak perlu lagi repot. Manusia hanya perlu berlari, atau melakukan kegiatan yang gampang berkeringat. Setelah itu, plester yang ditempelkan ke kulit bisa dihubungkan langsung ke ponsel,” lanjutnya.

Teknologi tersebut memang belum dirampungkan secara menyeluruh. Namun, ke depannya para ilmuwan akan mengembangkan keringat manusia sebagai sumber untuk mengisi daya perangkat dalam skala lebih besar, seperti radio, tablet, hingga memperkuat koneksi nirkabel.

Inovasi pengisian daya selain dengan kabel tradisional seperti ini, ternyata bukan jadi yang pertama. Sebelumnya, ilmuwan dari Bristol Robotics Laboratory dan University of Bristol juga menemukan cara bagaimana memanfaatkan urine untuk mengisi ulang daya sebuah baterai ponsel.

Dilansir laman Huffington Post, para ilmuwan tersebut dikabarkan berhasil menciptakan metode untuk menumbuhkan sejenis bakteri bermanfaat yang dapat dimanipulasi untuk mengubah urine menjadi zat ceramic cylinder.

Ceramic cylinder sendiri diyakini dapat menghasilkan energi listrik statis untuk akhirnya ditampung dalam kapasitator sebelum dialirkan ke baterai ponsel.

Jika penemuan ini dapat dimanfaatkan dan diubah menjadi sebuah produk yang layak dipasarkan secara massal, para pemilik ponsel pasti akan memburunya. Tentu saja, karena urine memang sangat mudah didapat

(Jek/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya