Liputan6.com, California - Pasar gim digital diprediksi bakal melejit dalam beberapa tahun mendatang dan puncaknya kira-kira bakal terjadi pada 2021. Lalu, bagaimana dengan nasib gim fisik?
Menurut informasi yang dilansir dari Ubergizmo, Selasa (4/7/2017), survei IDATE DigiWorld Research memproyeksikan 90 persen gim yang dijual di pasaran akan berasal dari platform digital. Sementara sepuluh persen lainnya berasal dari kopi gim fisik.
Survei itu juga memprediksi pemasukan dari penjualan gim digital secara global tumbuh pesat dari Rp 735 miliar ke Rp 1,1 triliun. Walau tinggi, penjualan gim fisik tidak akan mati begitu saja.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu alasan mengapa pengembang gim bersikukuh masih menggarap kopi gim fisik tak lain karena kebutuhan kolektor. Tak sedikit gim fisik dirilis hadir dalam edisi collectible. Harganya pun cukup tinggi dan berpotensi masih tetap meningkatkan pemasukan gim fisik.
Sampai saat ini pun penjualan gim fisik sebetulnya masih laris ketimbang digital. Survei yang dilakukan MCVUK (The Market for Computer & Video Games) pada Oktober 2016 lalu mengungkap, mayoritas gamer konsol seperti PS4 dan Xbox One masih memilih membeli gim fisik daripada harus mengunduh versi digital.
Diketahui, 77,1 persen gamer memilih membeli gim fisik. Setelah dipecah berdasarkan gender, justru lebih banyak gamer laki-laki yang suka membeli gim digital daripada wanita.
Temuan itu terhitung menarik mengingat banyak perusahaan manufaktur komputer kini mulai "memusnahkan" drive optik di perangkat desktop dan laptop. Mau tak mau, cara ini secara tak langsung mengajak gamer untuk membeli gim secara digital.
(Jek/Why)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: