Samsung Investasikan Rp 248 Triliun demi Bisnis Cip dan Layar

Samsung akan menggelontorkan dana senilai Rp 248 triliun untuk bisnis cip dan layarnya di Korea Selatan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Jul 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 11:30 WIB
Samsung
Chip UFS besutan Samsung (sumber: techtimes.com)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung Electronics mengumumkan pihaknya akan menginvestasikan US$ 18,6 miliar atau sekitar Rp 248 triliun di Korea Selatan. Dana tersebut digelontorkan untuk membuat perusahaan tetap menjadi pemimpin bisnis cip dan layar di pasaran.

Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Phone Arena, Rabu (5/7/2017), Samsung dilaporkan telah berinvestasi lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 133,4 triliun setiap tahunnya untuk departemen pembuat cipnya.

Cip milik Samsung diduga akan mulai mendulang keuntungan tinggi tahun ini. Dengan demikian, investasi besar yang dilakukan Samsung tentunya sangat masuk akal.

Faktor lain yang menjadi alasan Samsung berinvestasi di negara asalnya kemungkinan karena presiden baru Korea Selatan Moon Jae-in mengajak perusahaan besar untuk menanamkan modal mereka di dalam negeri. Tujuannya adalah membuat lebih banyak lapangan pekerjaan di negeri Kpop itu.

Diperkirakan, investasi Samsung di bidang cip dan layar dengan nilai cukup fantastis itu akan menciptakan setidaknya 440 ribu lapangan pekerjaan hingga 2021.

Sekadar diketahui, bisnis memori cip kini sedang mendapatkan cukup banyak permintaan seiring dengan banyaknya smartphone flagship yang diproduksi perusahaan manufaktur smartphone.

Beberapa pengamat industri memprediksi perubahan itu akan mulai terjadi pada 2018, tapi tak akan membuat kenaikan harga chip.

Bersamaan dengan investasi di bidang cip, Samsung juga mengumumkan Samsung Display akan berinvestasi US$ 870 juta atau sekitar Rp 11,6 triliun untuk pabrik baru layar OLED di dalam negeri.

Kini perusahaan dilaporkan memegang 90 persen market share untuk layar OLED. Untuk itu, Samsung bermaksud meningkatkan produksinya guna memenuhi permintaan layar OLED.

Reuters melaporkan, langkah investasi Samsung dianggap bisa meyakinkan investor perusahaan sangat mampu membuat langkah besar tanpa pemimpin de facto mereka, Vice Chairman Jay Y Lee. Lee kini ditahan karena terlibat dalam aksi suap Presiden Korea Selatan sebelumnya, Park Guen-hye.

Kepala Analis Korporat CEO Score Park Ju-gun menyebut, "Samsung kini makin agresif melakukan investasi di dalam negeri karena iklim politik di Korea Selatan."

Park mengatakan, setelah mengumumkan rencananya membangun pabrik dengan nilai US$ 380 juta di Amerika Serikat, Samsung juga perlu berinvestasi di dalam negeri.

Tak hanya itu, Samsung juga dilaporkan sedang berencana menambah lini produksi di pabrik NAND-nya yang berlokasi di Xi'an Tiongkok. Saat ini belum diketahui berapa jumlah investasi yang rencananya akan digelontorkan perusahaan.

(Tin/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya