Video Diprediksi Sumbang 75 Persen Trafik Data Pada 2022

Pada 2022, total konsumsi data oleh pengguna internet di dunia diprediksi mencapai 71 exabytes.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Jul 2017, 17:01 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2017, 17:01 WIB
Ronni Nurmal Vice President, Head of Netwotk Product Unit Ericsson Indonesia and Timor Leste
Ronni Nurmal Vice President, Head of Netwotk Product Unit Ericsson Indonesia and Timor Leste. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna internet di Indonesia maupun di seluruh dunia makin banyak menghabiskan datanya untuk menonton video. Tren ini diprediksi terus meningkat hingga 2022.

Demikian menurut hasil Ericsson Mobility Report 2017 yang dipaparkan oleh Vice President, Head of Network Product Unit Ericsson Indonesia & Timor Leste Ronni Nurmal dalam acara media update di Jakarta, Kamis (6/7/2017).

Ronni mengungkapkan, pada tahun 2022 penggunaan data mobile akan meningkat lebih dari 70 persen. Tercatat pada 2016, total konsumsi data adalah 8,8 exabytes. Sementara pada 2022, total konsumsi data oleh pengguna internet di dunia diprediksi mencapai 71 exabytes.

"Pada 2016, 50 persen trafik data berasal dari video. Sedangkan pada 2022, 75 persen konsumsi data berasal dari video," kata Ronni.

Ronni mengungkapkan, selain total konsumsi data yang meningkat tajam pada 2022, rata-rata konsumsi data per orang juga mengalami kenaikan cukup tajam. Bagaimana tidak, pada 2016, rata-rata penggunaan data per user selama sebulan secara global adalah 2,1GB dan diprediksi meningkat sampai 12GB per user pada 2022.

Bagaimana dengan pengguna di Indonesia? Ronni memaparkan data untuk pengguna di regional Asia Tenggara dan Oceania, termasuk Indonesia di dalamnya.

"Pada 2016, rata-rata penggunaan data di regional adalah 1,8GB per user. Jumlah ini akan meningkat pesat hingga 12GB per user per bulan pada 2022. Salah satunya karena 75 persen trafiknya berasal dari konsumsi video," kata Ronni.

Ia menambahkan, serapan smartphone menjadi pendorong utama bagi peningkatan trafik data ini. Bahkan, akhir 2017 diperkirakan 50 persen dari keseluruhan pelanggan seluler akan terhubung dengan ponsel dan jumlahnya akan mencapai 80 persen pada 2022.

Ronni pun mengatakan, prediksi ini bisa menjadi langkah awal bagi operator untuk bersiap mempersiapkan kapasitas data untuk menunjang permintaan. Sementara pemerintah juga diminta untuk bersiap dengan regulasinya.

(Tin/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya