Liputan6.com, California - Misteri alien di alam semesta hingga saat ini memang masih bisa belum dipecahkan. Berbagai cara dan upaya terus dilakukan NASA agar bisa mencari 'celah' untuk berkomunikasi dengan makhluk ekstraterestrial itu.
Salah satunya dengan menciptakan beberapa inovasi teknologi untuk mendeteksi keberadaan alien.
Badan Antariksa Amerika Serika tersebut memang cukup getol berusaha untuk mencari alien pada 2017. Pada awal tahun ini, NASA bersama ESA menyiapkan misi bernama Plato (Planetary Transits and Oscillations of Stars) yang berfokus pada pencarian exoplanet (planet asing) baru dengan karakteristik yang sama dengan Bumi.
Advertisement
Baca Juga
Tak menutup kemungkinan, mereka berharap bisa menemukan bukti kehidupan lain di exoplanet seperti adanya alien atau objek asing lain.
Misi tersebut membutuhkan persiapan setidaknya sembilan tahun sehingga baru bisa dijalankan mulai 2026. Untuk langkah awal, mereka menyiapkan satelit khusus untuk menangkap keberadaan exoplanet di luar sana.
Exoplanet memang bukan satu-satunya target NASA untuk mencari tanda kehidupan alien. Planet-planet yang ada di Tata Surya kita pun, sempat jadi target utama NASA karena dicurigai memiliki tanda-tanda alien.
Kelimanya tak lain adalah Venus, Jupiter, Mars, Saturnus, hingga yang paling jauh Pluto. Lantas, apa memang benar alien hidup pada lima planet tersebut? Jika ya, ke manakah mereka bersembunyi selama ini?
Mari kita simak kisahnya dalam masing-masing planet yang telah dieksplorasi NASA selama beberapa tahun terakhir. Merangkum berbagai sumber, berikut daftarnya.
Venus
Planet Venus menjadi yang pertama dicurigai NASA akan tanda kehadiran alien.
Pada April 2016, beredar beberapa gambar dan video yang memperlihatkan permukaan Venus dari dekat. Di gambar itu, tampak beberapa bangunan yang diduga diciptakan alien.
Meski terdengar omong-kosong belaka, video yang diteliti pakar luar angkasa bernama Mundo Desconocido ini viral di media sosial.
Desconocido yang juga mengunggah video penelitiannya di beberapa media sosial, telah membuat struktur model tiga dimensi permukaan Venus yang memperlihatkan bangunan yang ia duga merupakan peninggalan alien.
"Bentuk bangunan tersebut saya pikir aneh. Mana ada yang bisa membangun struktur begitu solid di sebuah planet? Apalagi, bangunan tersebut memendarkan cahaya lebih terang dari permukaan lainnya," kata Desconocido.
Desconocido membeberkan, gambar tersebut ia temukan dari gambar yang dipublikasikan pesawat luar angkasa Magellan yang dikirim ke Venus pada 1989 silam.
Misi utama Magellan kala itu adalah mempelajari bentuk tanah, tektonik, dampak proses, erosi, deposisi, proses kimia dan interior yang ada di Venus.
Diungkapkan, sekitar 85 persen permukaan Venus tertutup arus vulkanik. Teori tersebut hingga saat ini masih menjadi pegangan beberapa pakar soal kehadiran bangunan yang menonjol di permukaan tersebut.
Advertisement
Jupiter
Planet raksasa Jupiter juga menjadi target NASA karena ia diyakini memiliki tanda kehidupan alien. Pada September 2017, NASA mengunggah rekaman suara lingkungan planet Jupiter, tepatnya di area kutub utara dan selatan.
Dalam proses perekaman, NASA menggunakan teknologi radio plasma wave dari pesawat Juno. Ia mampu merekam dengan memanfaatkan suara aktivitas partikel energi di aurora kutub tersebut. Namun, NASA harus mengonversi suara karena spektrumnya terlalu tinggi.
Setelah dikonversi, suara itu kini berdurasi 1 menit, yang tadinya berdurasi 13 jam.
Suara rekaman itu justru malah terdengar begitu mengerikan. Sampai-sampai, para ilmuwan NASA menamai suara ini dengan julukan 'suara Alien'.
"Suara tersebut seolah-olah suara 'makhluk' Jupiter yang mencoba berkomunikasi dengan kita. Padahal, suara ini merupakan emisi paling kuat yang diciptakan dari kutub Jupiter. Kini, kita akan mencoba menelusuri asal muasal partikel elektron tersebut," ujar Bill Kurth, co-investigator Waves Instrument untuk planet Jupiter dari University of Iowa.
Para ilmuwan NASA mengatakan, suara tersebut juga terjadi akibat fenomena alam yang kerap terjadi di permukaan sang Planet Raksasa, seperti adanya badai besar.
"Ada sebuah gesekan konstan yang terjadi antara angin matahari dan magnetosfer yang terjadi di Jupiter," kata William Dunn, salah satu astronom yang mengamati cahaya tersebut.
Mars
Sudah bukan rahasia lagi jika Mars menjadi planet incaran NASA selama beberapa tahun terakhir.
Memang, Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut--bersama dengan instansi dan perusahaan aeronautika lain--telah meneliti Mars untuk bisa dijadikan hunian manusia di masa depan. Namun siapa sangka, planet terdekat dengan Bumi ini juga diyakini memiliki tanda-tanda kehadiran Alien.
Pada akhir 2015 lalu, robot rover versi B milik NASA--Opportunity--mengambil beberapa gambar yang memperlihatkan sebuah objek kubah besar.
Penampakan objek kubah ini menjadi sorotan, khususnya bagi kalangan komunitas peneliti ilmu ekstra terestrial, UFO Sightings Daily.
Komunitas yang juga menyebut dirinya sebagai 'penggila' objek aneh seperti UFO itu meyakini bahwa kubah misterius di Planet Merah merupakan sebuah struktur megah yang dibuat oleh makhluk alien di Mars.
Sampai-sampai, mereka menduga bahwa NASA bisa saja menutupi fakta soal Mars pernah memiliki peradaban kuno.
Di sebuah teori yang mereka lontarkan, kubah itu jelas terbuat dari sekumpulan makhluk ekstra terestrial yang sempat menghuni Mars. Diungkap, kilauan cahaya yang berada di tengah kubah merupakan refleksi dari cahaya matahari.
"Kubah ini berbeda dengan struktur bebatuan yang membentuk objek aneh, seperti yang terlihat dalam beberapa waktu terakhir. Kubah tersebut adalah sebuah bukti bahwa Mars pernah dikunjungi oleh makhluk ekstra terestrial," tulis komunitas tersebut di sebuah laman konspirasi Unsilent Majority.
Advertisement
Saturnus - Enceladus
Meski belum ada bukti alien hidup di Saturnus dan lingkungannya, banyak ilmuwan beranggapan Enceladus--salah satu bulan Saturnus--berpotensi dihuni mekhluk ekstraterestrial.
Pasalnya, bulan yang memiliki diameter 502 kilometer itu memiliki aktivitas hidrotermal di bawah permukaannya. Hal tersebut membuat ilmuwan berpikir bahwa Enceladus berpotensi menyediakan sejumlah hal yang membuat mikrobiologis dapat hidup.
Permukaan Enceladus terdiri atas es dan tersusun oleh bebatuan di dalam, di mana samudra hangat berada di antaranya. Samudra itu diyakini para ilmuwan dapat dijadikan tempat untuk hidup.
Enceladus pertama kali ditemukan oleh astronom Inggris William Herschel pada 1789. Bulan tersebut diberi nama pada 1847 oleh anak laki-laki Herschel, John.
Enceladus pun menjadi satu dari 53 bulan di sekitar Saturnus yang rumit untuk dikaji. Namun hal itu berubah setelah pesawat antariksa Cassini tiba di Saturnus pada 2005. Cassini menemukan adanya air keluar dari retakan di permukaan Enceladus yang membuat ilmuwan bertanya-tanya.
Setelah diteliti, ditemukan bahwa partikel es memiliki jejak lain seperti metana, amonia, karbon monoksida, karbon dioksida, dan berbagai garam serta molekul organik sederhana.
Pluto
Planet terjauh di Tata Surya ini juga diyakini menyimpan misteri kehidupan yang sulit dipecahkan.
Sesaat setelah NASA berhasil mencapai orbit Pluto pada Juli 2015, para ilmuwan mengungkap sebuah gambar penampakan warna baru di Planet Pluto.
Mereka menjelaskan warna tersebut berupa seperti dua wajah yang berbeda, seakan memberikan isyarat bahwa terdapat kehidupan alien dalam planet Pluto.
Penampakan yang didapat dari Pluto justru terlihat jauh lebih detail dari yang mereka harapkan. Gambar tersebut diambil pada akhir Juni ketika jarak pesawat New Horizons ke Pluto menurun dari taraf 11 hingga 15 juta mil atau sekitar 18 hingga 24 juta kilometer.
(Jek/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement