Dituding Tak Bayar Pajak, Airbnb Akhirnya Buka Suara

Layanan penginapan online Airbnb dikabarkan belum membayar pajak di Indonesia. Apa tanggapannya?

oleh Jeko I. R. diperbarui 24 Nov 2017, 14:54 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2017, 14:54 WIB
Airbnb
Airbnb. (Foto: Airbnb)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan penginapan online Airbnb dikabarkan tengah mengalami masalah terkait pembayaran pajak.

Jika rentetan masalahnya sama seperti Google beberapa waktu lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bisa langsung memblokirnya.

Menanggapi hal ini Mich Goh, Head of Public Policy Airbnb Asia Tenggara mengklaim telah mengikuti peraturan yang berlaku dan bahkan membayar semua pajak yang harus dibayar, tak cuma di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

Dengan demikian, katanya, pajak perusahaan adalah pajak atas laba. Ia menegaskan Airbnb adalah perusahaan muda yang banyak berinvestasi untuk masa depan.

"Tuan rumah (host) Airbnb mendapat 97 persen dari biaya yang mereka kenakan untuk menyewakan ruang kosong mereka. Dalam setahun terakhir, tuan rumah di Indonesia pada umumnya memperoleh sekitar Rp 28,4 juta, dengan total pendapatan seluruh tuan rumah sebesar Rp 1,15 triliun," kata Goh dalam keterangan resmi Airbnb yang diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (24/11/2017).

Goh melanjutkan, Airbnb mendorong jumlah masyarakat untuk berwisata dan berbelanja di lingkungan lokal sekitarnya, yang berarti bahwa sebagian besar uang yang dihasilkan oleh platform Airbnb tetap berada di masyarakat setempat.

Selain itu, Goh melanjutkan, Airbnb juga berperan dalam memastikan tuan rumah dan tamu membayar bagian pajak mereka secara adil, dan telah bermitra dengan pemerintah di seluruh dunia untuk mempermudah proses ini.

Sejak 2014, Airbnb bahkan sudah mengumpulkan dan mengirimkan pajak ke lebih dari 340 komunitas di seluruh dunia dan para tamu telah membayar Rp 6,9 triliun untuk pajak perjalanan dan wisata.

"Kami bekerja sama dengan pembuat kebijakan di seluruh dunia untuk memperluas program kami dan menemukan cara yang tepat untuk mengumpulkan penerimaan pajak yang adil dari komunitas tuan rumah kami. Indonesia tidak terkecuali, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk mencapai tujuan ini," pungkas Goh.

880.000 Pengguna Airbnb di Indonesia

Airbnb
Tampilan laman layanan penginapan berbasis aplikasi Airbnb.

Airbnb mengklaim, berkar layanannya, konsep home sharing membawa manfaat besar bagi bangsa Indonesia, mulai dari diversifikasi pariwisata hingga menghasilkan aktivitas ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal dan sekitarnya.

Sampai saat ini, ada lebih dari 880.000 tamu yang datang ke Indonesia dengan menggunakan jasa Airbnb, sementara itu tuan rumah Airbnb di Indonesia telah memperoleh pemasukan lebih dari Rp 1 triliun dalam setahun terakhir ini dengan menyewakan rumah mereka.

Konsep home sharing juga telah membantu dalam menyalurkan manfaat wisata di luar destinasi liburan pada umumnya, memungkinkan beragam komunitas memperoleh manfaat dari pariwisata dan perhotelan.

"Hospitalitas (budaya ramah tamah dalam menyambut tamu) merupakan dasar dari budaya Indonesia, dan kami pun terus bertumbuh, baik di Indonesia dan di seluruh dunia karena wisatawan tentunya menginginkan pengalaman unik, petualangan dan kelokalan saat mereka bepergian," tulis Airbnb dalam pernyataan resminya.

"Kami sangat berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam membentuk peraturan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan yang memungkinkan konsep home sharing untuk berkembang dengan cepat dan terus memberikan keuntungan bagi Indonesia," tutupnya.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya