2018, Advan Ingin Lebih Dikenal Generasi Milenial

Advan ingin mengesampingkan anggapan bahwa brand lokal selalu berada di nomor dua atau sekian.

oleh Iskandar diperbarui 13 Des 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2017, 09:00 WIB
Advan G1 Pro
Salah satu keunggulan dari IDOS ialah mampu memproteksi data pembayaran saat bertransaksi online dengan mengenkripsi data pengguna ponsel

Liputan6.com, Jakarta - Advan adalah satu-satunya merek smartphone lokal yang masuk dalam lima besar smartphone terlaris di Indonesia versi International Data Corporation.

Direktur Marketing Advan Tjandra Lianto mengaku agar lebih dikenal masyarakat indonesia, terutama generasi milenial, perusahaan akan fokus untuk memperkuat brand.

"Selama ini kami selalu fokus ke produk. Tahun 2018, kami akan memperkuat brand karena produk apapun selama brand kami belum familiar tidak akan bisa diterima target market," kata Tjandra di Jakarta, Senin (11/12/2017) sore.

Ia menuturkan kalau perusahaan terus fokus ke produk, Advan hanya akan berkonsentrasi pada produknya. Maka dari itu, Tjandra melanjutkan, Advan akan membuat orang punya alasan mengapa mereka harus membeli Advan.

"Dalam hal ini Advan akan memberikan user experience yang lebih baik lagi kepada konsumen, menjanjikan pengalaman lebih baik dengan sistem operasi IDOS (Indonesia Operating System), dan menggaet komunitas lokal," ucapnya.

Ia berujar posisi brand lokal sering dianggap nomor dua atau sekian. Tjandra ingin mengesampingkan hal itu. Strateginya adalah dengan mendekati konsumen dan membuat experience yang baik.

Advan sendiri saat ini tengah gencar menggaet pasar generasi milenial. Menurut Tjandra, mereka adalah target market yang cukup sulit didekati.

"Banyak yang harus dipertimbangkan untuk bisa masuk ke pasar generasi milenial. Mereka saat ini sudah menjadi pembuat keputusan, kritis, dan ingin membeli produk dengan banyak pertimbangan," ujar pria berkacamata ini.

Untuk itu, Tjandra menambahkan, Advan terus mencoba untuk menawarkan smartphone dengan fitur-fitur yang diinginkan milenial.

"Di antaranya layar fullview screen, kamera beresolusi besar, fitur keamanan face recognition, dan yang paling penting adalah diferensiasi," pungkasnya.  

 

Advan Sabet Posisi 3 Besar di Indonesia

Advan menjadi satu-satunya smartphone lokal yang masuk dalam top 5 merek smartphone Indonesia versi International Data Corporation (IDC).

Berdasarkan laporan IDC pada Q3 2017, Advan berada di posisi ketiga mengalahkan Vivo (keempat) dan Xiaomi (kelima). Posisi pertama diduduki Samsung dan Oppo di peringkat kedua.

Sebelumnya pada Q1 2017, IDC menyebut top 5 merek smartphone di Indonesia adalah Samsung, Oppo, Asus, Advan, dan Lenovo.

Menanggapi hal tersebut Marketing Direktur Advan, Tjandra Lianto, merasa bangga karena Advan mampu menjadi merek smartphone karya anak bangsa yang mendapatkan kepercayaan tinggi dari konsumen di Tanah Air.

“Kami bangga kepercayaan konsumen Indonesia terhadap Advan semakin tinggi, di mana Advan saat ini menjadi satu-satunya brand nasional yang masuk dalam tiga besar merek smartphone yang beredar di Indonesia," ujar Tjandra di Jakarta, Senin (11/12/2017).

Tjandra menuturkan pencapaian ini semakin memacu semangat perusahaan untuk terus menghadirkan produk berkualitas tinggi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna Indonesia.

Adapun untuk pangsa pasar di Indonesia, Samsung memiliki pangsa pasar 30 persen, Oppo 25 persen, Advan 8,3 persen, Vivo 7,5 persen, dan Xiaomi 5,2 persen.

 

Berkat Smartphone Kelas Menengah

Menurut analisis Risky Febrian, Associate Market Analyst IDC Indonesia, posisi Advan yang dalam beberapa tahun ini menjadi merek ponsel lokal nomor satu di Tanah Air, karena didukung kehadirannya di seluruh pelosok nusantara serta peluncuran smartphone kelas menengah Advan G1 yang rilis awal tahun ini berhasil memikat masyarakat.

Menurutnya Advan juga menuai panen pada kuartal dua sampai quartal ketiga 2017. Smartphone terbaru Advan A8 pun ditengarai semakin mendorong ekspansi Advan di pasar.

Selain itu, Risky menambahkan Advan diuntungkan dengan peraturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di mana semua vendor baik lokal maupun global mendapat perlakuan sama. Semua produsen smartphone 4G LTE wajib memenuhi TKDN sebesar minimal 30 persen.

IDC juga melihat perubahan tren di mana penjualan smartphone kelas menengah (mid-range) tumbuh lebih dari dua kali lipat. Smartphone dengan kisaran harga Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta menguasai sekitar 28 persen dari total penjualan smartphone di Indonesia.

“Hal ini merefleksikan perubahan dalam kebutuhan konsumen untuk beralih ke perangkat dengan spesifikasi yang lebih baik untuk menyokong pengalaman media & hiburan, produktivitas, dan mobile gaming,” kata Risky 

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya