NASA dan Google Berburu Planet Asing

Kerja sama NASA dan Google akan berfokus pada perkembangan teknologi kecerdasan buatan untuk membantu teleskop Kepler mencari exoplanet.

oleh Jeko I. R. diperbarui 14 Des 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2017, 13:00 WIB
Exoplanet
Ilustrasi exoplanet WASP-19b. (Foto: ESO)

Liputan6.com, California - NASA dikabarkan tengah menjalin kerja sama dengan Google untuk menjalankan misi pencarian planet asing atau exoplanet-nya.

Kedua raksasa teknologi ini akan mengumumkan kerja sama pada Kamis (14/12/2017) di Amerika Serikat waktu setempat.

Dilansir dari Popular Mechanics, kerja sama yang akan dijalin akan berfokus pada pengembangan teknologi dan fitur pada teleskop luar angkasa NASA, Kepler, dengan bantuan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) dan machine learning milik Google.

Kepler sendiri telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengumpulkan data dari ribuan bintang untuk mencari exoplanet yang mengorbit di wilayahnya. Sayangnya, dari ribuan data yang dikumpulkan, kebanyakan ternyata masih belum bisa dianalisis.

Karena itu, kemungkinan besar teknologi kecerdasan buatan milik Google akan menciptakan sebuah algoritma baru untuk membantu NASA lebih mudah mencari exoplanet baru dari data yang belum 'disentuh' Kepler.

Bisa jadi, dengan bantuan Google, NASA akan lebih banyak menemukan exoplanet. Sebelumnya tanpa bantuan Google, Kepler sudah menemukan lebih dari 2.000 exoplanet.

Kepler diluncurkan oleh NASA pada Maret 2009 untuk menjalani misi pencarian exoplanet layak huni.

Beroperasi Sejak Maret 2009

Ilustrasi Teleskop Kepler milik NASA (NASA/JPL-Caltech)
Ilustrasi Teleskop Kepler milik NASA (NASA/JPL-Caltech)

Selama empat tahun, teleskop tersebut telah memonitori sekitar lebih dari 150.000 benda luar angkasa, serta memastikan ukuran dan cahaya yang diperlihatkan, apakah termasuk ke kategori planet atau tidak?

Bagaimana pun ada perbedaan besar antara bagaimana Kepler mencari planet yang mirip Bumi dengan mencari sebuah 'kehidupan baru'.

NASA mengungkap, teleskop yang ada pada saat ini dinilai tidak kuat untuk meneliti planet tersebut dengan dekat, agar bisa memastikan adanya kandungan air atau oksigen untuk memproduksi fotosintesis.

Dari 5.000 kandidat planet yang ditemukan, kini lebih dari 3.200 planet telah diverifikasi oleh NASA.

"Sebelum Kepler diluncurkan kami tidak tahu soal keberadaan exoplanet di galaksi. Terima kasih untuk Kepler dan komunitas riset pencarian planet. Kini kami tahu harus mencari lebih banyak exoplanet layak huni," kata Natalie Batalha, kepala riset misi Kepler di NASA.

"Penemuan ini tentunya sejalan dengan misi masa depan kami untuk mengungkap bahwa kita tidak hidup sendiri di alam semesta ini," pungkasnya.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya