Adidas Tak Lagi Besut Fitness Tracker, Ada Apa?

Brand apparel olahraga terpopuler ini secara resmi akan menutup divisi perangkat wearable-nya, termasuk fitness tracker. Apa alasannya?

oleh Jeko I. R. diperbarui 20 Des 2017, 02:18 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 02:18 WIB
Adidas
Smartwatch Adidas. (Foto: Mashable)

Liputan6.com, Berlin - Selama beberapa tahun terakhir, Adidas terjun ke lahan bisnis teknologi dengan memproduksi lini perangkat wearable seperti fitness tracker. Namun kini, raksasa apparel olahraga asal Jerman tersebut dikabarkan tak lagi akan meneruskan bisnis fitness tracker-nya.

Menurut laporan dari Portland Business Journal, sebagaimana dikutip The Verge pada Selasa (19/12/2017), Adidas sudah menutup divisi hardware perangkat fitness tracker.

Tak jelas alasan mengapa Adidas menyetop divisinya ini. Dengan demikian, perusahaan tak akan lagi meneruskan produksi dan penjualan perangkat fitness tracker.

Sebagai gantinya, Adidas akan fokus ke pengembangan software untuk kebugaran, seperti Adidas App dan Runtastic. Adidas sendiri sudah merilis beberapa fitness tracker ke pasaran, sebut saja miCoach Smart Run. Sayangnya, penjualan perangkat tersebut tak berjalan mulus.

Adapun fokus Adidas untuk mengembangkan software tak lepas dari alasannya mengakuisisi Runtastic beberapa tahun lalu. Mereka tak ingin proses akuisisi kandas begitu saja, mengingat potensi Runtastic cukup besar.

Adidas dan Runtastic

Aplikasi kebugaran yang kabarnya memiliki 70 juta pengguna ini sebelumnya merupakan milik perusahaan publisher yang juga berbasis di Jerman, Axel Springer SE.

"Dengan bergabungnya kami bersama Adidas Group, tak ada yang dapat menghentikan kami untuk menhadirkan aplikasi sempurna bagi kebutuhan kebugaran pengguna," tulis CEO Runtastic, Florian Gschwandtner, di blog pribadinya.

Adidas sendiri diyakini telah memiliki rencana matang dengan Runtastic. Mereka kemungkinan besar akan mengintegrasikan perangkat pemantau kebugaran miCoach besutannya dengan aplikasi Runtastic.

Selain itu, Runtastic juga dipastikan akan menjadi senjata andalan Adidas untuk bersaing dengan Nike yang telah mapan dengan aplikasi Nike Plus-nya.

Tak hanya Nike, di sektor platform mobile, Adidas juga tertinggal oleh produsen perangkat olahraga asal Amerika Serikat, Under Armour (UA).

UA melakukan invasi besar-besaran di sektor platform mobile dengan mengakuisisi dua aplikasi kebugaran populer, yakni MyFitnessPal dengan mahar US$ 475 juta dan Endomondo seharga US$ 85 juta.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya