Pemangkasan Harga Baterai Bisa Bikin Penjualan iPhone Menurun

Pemangkasan harga penggantian baterai iPhone diperkirakan bisa membuat penjualan smartphone Apple menurun pada tahun ini.

oleh Andina Librianty diperbarui 04 Jan 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2018, 16:30 WIB
PHOTO: Rela Antre Demi Dapatkan iPhone x dan iPhone 8
Sebuah iPhone X terbaru dipajang di gerai iBox, Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X dijual dengan harga 15 hingga 20 juta rupiah tergantung kapasitas memori. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan layanan finansial Inggris, Barclays, menilai pemangkasan harga penggantian baterai iPhone bisa membuat penjualan smartphone Apple menurun pada tahun ini.

Hal tersebut bisa terjadi jika para pengguna lebih memilih program tersebut, ketimbang memperbarui perangkat mereka dengan iPhone terbaru.

Penawaran penggantian baterai dengan harga lebih murah ini bermula dari kekecewaan banyak pengguna iPhone pada bulan lalu.

Mereka kecewa lantaran Apple sengaja menurunkan performa iPhone lawas agar bisa mempertahankan kinerja baterai. Apple melakukan hal ini untuk mencegah handset mati mendadak.

Apple iPhone7 dan AirPods ditampilkan selama peluncuran dan disiarkan secara langsung melalui berbagai media di Bill Graham Civic Auditorium Apple, San Francisco, (07/9) (Reuters/Beck Diefenbach)Apple telah menyampaikan permintaan maaf kepada para konsumennya. Bentuk permintaan maafnya dengan memangkas harga baterai pengganti di luar garansi dari US$ 79 menjadi US$ 29 mulai dari iPhone 6 sampai versi yang lebih baru.

Dilansir Reuters, Kamis (4/1/2017), menurut analis Barclays, Mark Moskowitz, sebanyak 77 persen konsumen iPhone saat ini menggunakan iPhone 6, 6 Plus, 6s, 6s Plus, 7, 7 Plus, dan SE.

Itu artinya, persentase kecil konsumen yang memilih penggantian baterai tetap bisa berdampak pada performa penjualan iPhone.

Regulator Korsel Minta Penjelasan Apple

PHOTO: Rela Antre Demi Dapatkan iPhone x dan iPhone 8
Calon pembeli sedang melakukan transaksi untuk pembelian iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X, di Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). Mereka rela antre dari pagi untuk iPhone seri terbaru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Regulator telekomunikasi Korea Selatan (Korsel), Korea Communications Commisions (KCC), meminta Apple menjelaskan lebih rinci soal tindakan perusahaan sengaja memperlambat kinerja iPhone lawas demi melindungi baterai yang menua.

"Kami berharap mendapatkan beberapa jawaban atas langkah Apple yang sengaja membatasi kinerja iPhone lawas dan mencoba menyembunyikannya dari para konsumen," jelas KCC dalam sebuah pernyataan beberapa hari lalu.

Tindakan Apple memperlambat kinerja iPhone memang mendapat kritik di Korsel, tapi perusahaan tidak akan dikenai denda.

Berdasarkan catatan media Korsel, The Investor, KCC tidak memiliki yurisdiksi atas Apple dan tidak bisa melakukan penyelidikan resmi.

Penjelasan Apple

PHOTO: Rela Antre Demi Dapatkan iPhone x dan iPhone 8
Calon pembeli rela antre di gerai iBox, Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). Mereka rela antre dari pagi untuk membeli iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tindakan yang bisa dilakukan KCC adalah meminta rincian mengapa dan bagaimana Apple mengurangi performa ponsel untuk mengatasi masalah baterai.

Apple sebelumnya telah mengungkapkan alasan memperlambat kinerja iPhone lawas. Hal tersebut dinilai harus dilakukan untuk mengatasi degradasi baterai sebagai cara mencegah shutdown (mati) yang tidak terduga.

"Tujuan kami adalah memberikan pengalaman terbaik untuk para konsumen, yang termasuk kinerja secara keseluruhan dan memperpanjang masa hidup perangkat mereka. Baterai Lithium-ion semakin lama menjadi kurang mampu menyuplai kebutuhan ketika berada di dalam kondisi dingin, memiliki muatan daya rendah atau seiring berjalannya waktu bisa membuat perangkat mati mendadak untuk melindungi berbagai komponen elektronik di dalamnya," jelas pihak Apple.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya