Liputan6.com, Cupertino - Petinggi Apple Music Jimmy Iovine, membantah rumor soal dirinya yang bakal hengkang dari perusahaan. Belum lama ini, Iovine memberikan pernyataan bahwa dirinya akan meneruskan layanan yang telah ia bentuk beberapa tahun terakhir tersebut.
Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo dari Variety pada Rabu (10/1/2018), alih-alih resign, Iovine mengungkap untuk sekarang ia justru harus kerja dua kali lipat untuk bisa membesarkan Apple Music.
Advertisement
Baca Juga
"Saya hampir 65 tahun, sudah bekerja untuk Apple selama empat tahun dan dua setengah tahun di Apple Music. Sejauh ini, pencapaian kami tumbuh pesat. Apple Music kini sudah mengantongi 30 juta pelanggan dan Beats juga meneruskan kesuksesannya hingga kini," ujar pendiri label rekaman Interscope Records tersebut.
"Masih banyak yang harus kita lakukan, masih banyak tugas yang belum dimulai. Saya sudah berkomitmen untuk selalu melakukan apa yang Eddy Cue, Tim Cook, dan Apple minta. Saya akan terus membantu dan melakukannya terus," lanjutnya menegaskan.
Intinya, tambah Iovine, dirinya akan terus bekerja untuk Apple dan tidak meminta publik untuk terlalu percaya dengan rumor yang beredar di internet. Dengan demikian, sekali lagi, ia menekankan akan terus bekerja untuk Apple dan tidak hengkang dari perusahaan yang juga turut membesarkan namanya tersebut.
"Saya lama-lama juga jengah rumor tersebut malah makin beredar. Yang penting, saya cinta Apple dan cinta musik. Saya akan terus di sini," pungkasnya.
Jabatan Iovine Dirahasiakan
Meski Iovine memang menjadi salah satu kreator dari Apple Music, Apple justru selama ini tidak pernah mengungkapkan jabatan resmi Iovine di Apple Music, tapi diyakini menempati jajaran eksekutif. Namun, ia memiliki peran penting dalam mengembangkan layanan streaming music Apple.
Iovine bergabung dengan Apple pada 2014 melalui akuisisi terhadap Beats Electronics. Iovine yang selama ini dikenal sebagai produser musik, bekerjasama dengan rapper Dr. Dre mendirikan Beats pada 2008.
Sebelum diakuisisi oleh Apple, Beats merilis sebuah layanan streaming musik yang menjadi dasar terbentuknya Apple Music. Sejak dirilis pada Juni 2015, Apple Music terus mengalami pertumbuhan. Total pelanggan berbayarnya telah lebih dari 30 juta per September 2017.
Advertisement
Apple Music Terus Tumbuh
Iovine pada September 2017, mengungkap jumlah pelanggan berbayar Apple Music telah mencapai 30 juta, naik dari 27 juta pada Juni tahun yang sama. Namun Apple Music masih kalah populer dibandingkan rival utamanya, Spotify, yang saat ini memimpin industri layanan streaming musik.
Berbeda dengan Spotify yang menghadirkan iklan untuk layanan gratisnya, Apple Music menawarkan masa percobaan gratis selama tiga bulan tanpa iklan. Setelah layanan gratis habis, pengguna diberikan opsi untuk menjadi pelanggan berbayar.
Apple pun berkomitmen untuk terus berinovasi dan tidak hanya sekedar memberikan layanan musik.
"Menurut saya, streaming saja tidak cukup. Saya tidak setuju semua hal berjalan lancar hanya karena Apple memasuki area streaming dan jumlah (pelanggannya) naik. Hidup akan terus berlanjut. Jadi Anda harus membantu artis membuat berbagai hal baru, yang mereka tidak akan bisa melakukannya sendiri," ungkap Iovine.
(Jek/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: