Liputan6.com, Jakarta - Belum sebulan setelah meluncurkan roket terkuatnya, Falcon Heavy, perusahaan roket milik Elon Musk bakal meluncurkan sebuah satelit broadband alias satelit yang menghadirkan layanan internet cepat.
Ya, perusahaan bernama SpaceX itu memang telah bertahun-tahun dikabarkan menggarap satelit internet cepatnya. Beberapa waktu lalu peluncuran satelit ini juga sempat tertunda.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman CNET, Senin (19/2/2018), roket yang bakal meluncurkan satelit internet cepat itu tak lain adalah roket daur ulang Falcon 9. Peluncuran satelit ini hanya berjarak beberapa minggu setelah Falcon 9 digunakan untuk meluncurkan Falcon Heavy.
Rencananya, peluncuran satelit internet cepat Falcon 9 akan dilakukan pada Rabu 21 Februari 2018.
Tentunya kabar peluncuran satelit internet cepat milik Musk ini merupakan kabar baik. Bagaimana tidak, tiga tahun lalu, Elon Musk bersama perusahaan roketnya memang mengembangkan satelit yang ditujukan untuk menghadirkan akses internet murah kepada seluruh dunia.
Berdasarkan korespondensi antara SpaceX dan lembaga komunikasi AS, Federal Communications Commission (FCC), satelit internet cepat pertama yang akan diluncurkan ke orbit oleh roket SpaceX Falcon 9 akan membawa layanan internet dari perusahaan bernama Starlink.
Muatan utama untuk peluncuran Vendenberg Air Force Base di California ini adalah satelit pemerintah Spanyol "Paz" yang dirancang untuk menangkap citra bumi.
Dua Satelit Internet Cepat
Kendati begitu, ada laporan belum terkonfirmasi dari NASASpaceFlight.com yang menyebut bahwa muatan kedua dari peluncuran satelit ini adalah setup dari Starlink. Starlink kemungkinan membawa setup layanan internet cepat.
SpaceX sendiri masih bungkam dengan debut satelit internet cepat Starlink ini. Kendati begitu, melalui surat SpaceX kepada FCC, cukup jelas disebutkan bahwa ada dua satelit yang akan diluncurkan oleh Falcon 9.
Kedua satelit akan menjadi muatan kedua pada misi peluncuran satelit Paz. Kedua satelit yang dimaksud adalah Microsat-2a dan Microsat-2b.
FFC pun memberikan jaminan lisensi kepada SpaceX pada November 2017 untuk meluncurkan sepasang satelit ini sebagai bagian dari misi uji coba.
"Sebagai tambahan, program uji coba untuk Microsat-2a dan Microsat-2b akan memvalidasi perancangan platform komunikasi broadband dengan antena," kata SpaceX dalam laporannya.
Dengan begitu, bisa dikatakan SpaceX bakal menguji peluncuran satelit internet cepat bersamaan dengan peluncuran satelit Spanyol Paz.
Chairman FCC Ajit Pai minggu lalu memberikan restunya kepada SpaceX untuk mengoperasikan dua satelit internet cepat ini. Perusahaan telah mendapatkan persetujuan untuk uji kedua satelit tersebut namun visi Musk menjadi penyedia ISP masih menunggu keputusan lebih lanjut.
Advertisement
Misi SpaceX soal Internet Cepat
Saat ini, rilis dari Vandenberg menyebut, peluncuran akan dilakukan pada Rabu pagi. Baik Falcon 9 maupun muatannya dalam kondisi optimal.
SpaceX masih enggan mengklarifikasi terkait dengan proyek satelit internet cepat ini. Kendati begitu, manajer senior SpaceX Joy Dunn dalam unggahannya mengetikkan dua emoji satelit dengan keterangan "Benar-benar menunggu hal ini," cuitnya.
SpaceX sebelumnya juga memiliki misi untuk menghadirkan layanan internet di seluruh dunia pada pertengahan 2020.
Laporan lainnya menyebut bahwa perusahaan milik Elon Musk itu berharap pendapatannya dari bisnis penyedia layanan internet (ISP) bisa membantu mendanai visinya membentuk koloni di Mars.
(Tin/)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: