Liputan6.com, California - Bagi Jeff Bezos, semua tidak ada yang tak mungkin. Membuat jam pun ia lakukan. Bedanya, jam yang ia ciptakan adalah jam khusus, yakni jam raksasa yang akan terus hidup selama 10.000 tahun ke depan.
Dilansir BBC pada Kamis (22/2/2018), jam tersebut masih dalam tahap pembangunan. Bezos membangun jam dengan tinggi 500 kaki tersebut di sebuah daerah pegunungan Texas, Amerika Serikat (AS).
Ia pun belum mengungkap kapan jam ini akan rampung. Namun, Jeff Bezos mengatakan, jam kelak menjadi 'simbol pemikiran panjang untuk umat manusia'.
Advertisement
Baca Juga
Dalam menciptakan jam, Jeff Bezos juga menggandeng sang kreator bernama Danny Hillis.
Menariknya, konsep jam 10.000 tahun tersebut ternyata sudah lebih dulu tertuang dalam sebuah esai di media Wired pada 1995. Jam yang dimaksud ternyata bukan jam untuk waktu 24 jam dalam satu hari, melainkan jam pengingat tahun.
Dalam esai, Hillis mendeskripsikan visinya untuk membuat jam tahunan. Nanti, jam tersebut akan memiliki lima bagian untuk memperingati masing-masing waktu, untuk peringatan satu tahun, 10 tahun, 100 tahun, 1.000 tahun, hingga akhirnya 10.000 tahun.
Installation has begun—500 ft tall, all mechanical, powered by day/night thermal cycles, synchronized at solar noon, a symbol for long-term thinking—the #10000YearClock is coming together thx to the genius of Danny Hillis, Zander Rose & the whole Clock team! Enjoy the video. pic.twitter.com/FYIyaUIbdJ
— Jeff Bezos (@JeffBezos) February 20, 2018
Cara kerjanya, jam akan berdetak setiap satu tahun dengan jarum abad yang akan bergerak maju setiap 100 tahun. Jika sudah mencapai 1.000 tahun, akan ada 'ayam' yang muncul dan berkokok layaknya jam antik.
Bezos menjelaskan, jam tersebut dirancang dengan teknologi yang bisa menyerap energi solar untuk mengubah temperatur dan menopangnya untuk terus beroperasi.Â
Gelontorkan Dana Besar
Untuk urusan uang, pria yang juga menggawangi perusahaan antariksa Blue Origin ini menggelontorkan dana sebanyak US$ 42 juta (setara dengan Rp 574 miliar) untuk bisa membangun jam megah tersebut.
Karena berlokasi di wilayah terpencil, Bezos menerangkan para pengunjung jam ini harus menghabiskan waktu berjam-jam. Medan perjalanannya pun cukup berat.
"Dari bandara, pengunjung harus menghabiskan waktu berjam-jam, belum lagi nanti mereka harus mendaki bukit setinggi 2.000 kaki untuk bisa mencapai lokasi," ujar Bezos.
Advertisement
Jeff Bezos, Orang Terkaya di Dunia
CEO Amazon Jeff Bezos resmi menjadi orang terkaya di dunia dengan total kekayaan senilai US$ 95 miliar atau setara Rp 1.281 triliun, yang sebagian besar dalam bentuk kepemilikan saham.
Itu artinya, setiap kali Bezos akan menguangkan sahamnya, hal tersebut tercatat dan diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (US Securities and Exchange Commission).
Mengutip The Verge, selama beberapa hari terakhir sejak Rabu Minggu ini hingga sekarang, pemilik perusahaan wisata roket luar angkasa Blue Origin itu mengonversikan sahamnya menjadi uang tunai. Namun, kali ini ada sedikit perbedaan dibanding sebelumnya.
Untuk pertama kalinya, pria 53 tahun itu menjual US$ 1 miliar (sekitar Rp 13 triliun) sahamnya.
Selama enam tahun terakhir, Bezos menjual 900 ribu hingga 1 juta lembar sahamnya secara rutin. Dengan penjualan saham tersebut, setidaknya Jeff Bezos masih memiliki saham Amazon sebanyak 80 juta lembar.
Mei 2017 lalu, Bezos menjual saham dengan nilai setara US$ 940,7 juta (sekitar Rp 12,6 triliun). Setelah melepas sahamnya, nilai saham Amazon justru mengalami kenaikan.
Tercatat, nilai saham Amazon meningkat sekitar 48 persen dalam setahun. Sementara sampai bulan September, nilai saham Bezos naik hingga 18 persen. Hal inilah yang membuat saham Bezos di Amazon jadi makin menarik perhatian dan laku.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: