Gary Oldman Kesal Lihat Milenial Sering Main Ponsel

Aktor pemenang Oscar 2018 kesal karena generasi milenial keseringan fokus pada ponsel ketimbang sejarah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Mar 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 09:30 WIB
Gary Oldman Raih Peran Utama Pria Terbaik Piala Oscar 2018
Gary Oldman memberi sambutan dalam Oscar 2018 di Dolby Theater, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (4/3). Gary menerima penghargaan dalam kategori aktor utama pria terbaik. (Chris Pizzello/Invision/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Aktor Gary Oldman yang dikenal sebagai peraih Oscar sebagai Aktor Terbaik, ternyata tidak suka pada anak-anak yang ketergantungan ponsel. 

Piala Oscar yang ia raih adalah berkat perannya sebagai PM Inggris semasa Perang Dunia II, yaitu Winston Churchill.

Sayangnya, dalam sebuah survei ditemukan bahwa hampir setengah genarasi milenial mengira bahwa Churchill adalah PM saat Perang Dunia I.

Dilansir dari CNET, Rabu (7/3/2018), Oldman "menyalahkan" ketergantungan anak-anak pada ponsel sehingga lupa pada sejarah.

"Kita berada di zaman yang terlalu memikirkan saat sekarang dan anak-anak 'digerus' oleh ponsel. Mereka tidak belajar sejarah," kata Oldman saat merespons survei tersebut.

Pada survei yang dikutip Daily Mail, banyak milenial yang tidak tahu tentang pembunuhan Franz Ferdinand, putra mahkota Austria-Hungaria. Ada juga yang mengira Margaret Thatcher adalah Perdana Menteri di era Perang Dunia I.

Sementara itu, Doug Urbanski yang memproduksi film Darkest Hour juga mengatakan hal senada.

"Anak-anak hari ini terus terbenam dalam ponsel mereka. Mereka tidak memikirkan tentang sejarah," katanya.

Oldman pertama kali meraih Oscar setelah berkarir sejak 1974. Ia menjadi terkenal di kalangan milenial karena perannya di empat film Harry Potter sebagai Sirius Black, ayah asuh Harry Potter.


Mendapatkan Oscar Setelah Empat Dekade Berkarir

gary-oldman-140207b.jpg
Gary Oldman

Gary Oldman sudah aktif di dunia akting sejak 1974. Ini adalah kedua kalinya aktor asal Inggris itu masuk nominasi Oscar setelah puluhan tahun berkiprah di industri perfilman. 

Sebelumnya, Oldman sempat mendapat nominasi pada 2012 untuk film Tinker Tailor Soldier Spy, tapi ia dikalahkan oleh Jean Dujardin.

Oldman berhasil mengalahkan Timothee Chalamet (Call Me By Your Name), Daniel Day-Lewis (Phantom Thread), Daniel Kaluuya (Get Out), dan Denzel Washington (Roman J. Israel, Esq) di kategori Aktor Utama Terbaik. 

Melalui Darkest Hour, peran Gary Oldman sebagai Perdana Menteri Inggris di era Perang Dunia Kedua, Winston Churchill, mendapatkan banyak pujian. Darkest Hour memang termasuk film biopik seorang tokoh sejarah.

Namun, jangan bayangkan sebagai film yang kelewat serius, apalagi membosankan. Sebaliknya, film ini justru begitu segar dan menyenangkan.


Perjalanannya Tidak Selalu Mulus

Bintang The Dark Knight Anggap Batman V Superman Terlalu Besar
Aktor Gary Oldman menganggap bahwa Batman V Superman adalah tantangan besar bagi para pembuatnya.

Peraih aktor terbaik Piala Oscar 2018, Gary Oldman, sempat mengalami hari paling gelap jelang Academy Awards diadakan.

Pemeran Winston Churchill dalam film Darkest Hour ini ambruk dan sempat tak sadarkan diri lantaran kelelahan. Kerja berbulan-bulan tanpa istirahat, stamina yang tidak sekuat dulu lagi, ditambah pula dengan masalah keluarga yang sedang dihadapi bersama sang istri, Alexandra Edenborough, menjadi penyebab Oldman tumbang.

Alexandra menggugat cerai Gary Oldman pada 9 Januari 2018. Perempuan yang dinikahi peraih Piala Oscar 2018 sekitar satu dekade lalu ini, menjadikan perbedaan karakter dan sifat sebagai alasan menceraikan Gary.

Belum lagi, tuduhan dari sang mantan istri terdahulu, Donya Fiorentiono, yang menyebut peraih aktor terbaik Piala Oscar 2018 itu kerap melakukan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).

"Saya (sempat) memukul dinding dua minggu yang lalu, kemudian terkena flu, pada akhirnya roboh," kata Gary Oldman dikutip dari situs Mirror.

Menurut Gary, momen Piala Oscar 2018 merupakan waktu terbaik untuk kembali berjalan di bawah terik sinar matahari.

Gary berharap, masa-masa pahit yang terjadi pada 2001, saat masih berstatus suami dari Donya Fiorentiono, tidak terjadi lagi.

Salah satu alasan yang membuat Donya harus menceraikan peraih Piala Oscar 2018 itu karena duit mereka terancam habis, tak lain karena kegemaran Gary minum minuman keras di akhir pekan, menyewa wanita penghibur, dan obat-obatan.

(Tom/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya