Alihkan Anak dari Kebiasaan Main Gawai Sebelum Kecanduan

Cegah anak kecanduan gawai sebelum terlambat dan sebelum dia kecanduan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Feb 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2018, 09:00 WIB
main games
seorang pemuda lagi asik main games di gadget di Jakarta, Senin (29/01/2018). Organisasi kesehatan dunia (WHO) bakal menetapkan kecanduan bermain game sebagai salah satu gangguan mental. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Anak akan sulit melepaskan diri dari gawai apabila sudah kecanduan. Menurut psikolog dari Personal Growth, Ratih Ibrahim, MM, apabila hal tersebut sudah sampai tahap kecanduan, makan akan sulit dilepaskan.

"Kalau sudah sampai pada kecanduan, terapinya berat. Tetapi kalau sebelum kecanduan sudah diintervensi, kita akan mencegah kecanduannya tadi," kata Ratih ditemui selepas acara Bricklive di PIK Avenue, Jakarta pada Kamis (8/2/2018)

Ratih sendiri bercerita bagaimana caranya agar kedua putranya tidak kecanduan bermain gawai.

"Dulu saya mensabotase wi-fi di rumah saya," kata Ratih pada awak media. "Bukan cuma seminggu dua minggu ya, tiga tahun saya sabotase."

Menurutnya, apabila anak merengek, lebih baik dibiarkan saja dan tidak boleh dimarahi. Hal ini bisa membuat orangtua terlihat jahat di mata anak.

"Ada banyak alasan yang baik yang bisa kita sampaikan dan kita bukan menasehati dia. Oh ya kapan ya, mungkin berapa bulan lagi kita cek," kata Ratih. Menurutnya, seperti itu akan membuat anak menahan diri.

 

Bermain Gim di Gawai

Main Gim dari Gawai
Main Gim dari Gawai (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Untuk tugas yang membutuhkan internet, Ratih menyarankan agar membeli modem yang memakai paket dan memberikan waktu dalam pemakaiannya. Ini agar membangun regulasi diri pada anak.

"Kalau didesak seperti itu, bisa bikin tidak adiksi," kata Ratih.

Selain itu, Ratih menceritakan bahwa dirinya sering melakukan intervensi pada anaknya ketika anaknya mulai bermain gawai.

"Anak saya, saya kirim camping yang aman lho, 7 hari 6 malam. Pindah dari satu tempat ke satu tempat tanpa handphone. Pulang ya marah, tapi kan survive," terang Ratih pada wartawan.

Menurutnya ada beberapa ciri apabila kecanduan gawai. "Dikit-dikit main, lalu dia gak main game hidupnya gak bahagia, mungkin itu indikasi kecanduan," kata Ratih. Selain itu, apabila anak tidak mau bergaul, banyak hal terbengkalai, makan tidur terganggu, hal itu ada indikasi kecanduan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya