Trafik Data Telkomsel Diprediksi Meroket 40 Persen Jelang Lebaran

Telkomsel juga telah melakukan uji jaringan 4G di sejumlah titik dan memprediksi lonjakan trafik datanya akan menyentuh angka 40 persen pada tahun ini.

oleh Jeko I. R. diperbarui 12 Mei 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2018, 17:00 WIB
Petugas teknisi Telkomsel sedang melakukan pengecekan perangkat BTS.
Petugas teknisi Telkomsel sedang melakukan pengecekan perangkat BTS.

Liputan6.com, Lombok - Telkomsel mengungkap trafik datanya akan meningkat selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1439 Hijriah.

Operator yang identik dengan warna merah itu pun mengaku sudah melakukan uji jaringan 4G di sejumlah titik dan memprediksi lonjakan trafik datanya akan menyentuh angka 40 persen pada tahun ini.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan lonjakan trafik data ini bahkan bisa naik 137 persen jika dibandingkan dengan trafik data RAFI (Ramadan dan Idul Fitri) pada tahun lalu.

Menurutnya, hal ini sangat bisa terjadi karena perilaku komunikasi pelanggan Telkomsel saat mudik didominasi oleh layanan data.

"Layanan data bisa meningkat karena pelanggan kami sering mengunggah foto dan video aktivitas mudik mereka ke media sosial atau juga aplikasi chatting," ujar Ririek kepada awak media di Media Gathering Telkomsel yang dihelat di Lombok, Jumat (11/5/2018).

Sementara, trafik layanan panggilan suara diprediksi malah akan menurun 8-9 persen jika dibanding hari normal. Lantas untuk trafik SMS justru akan stagnan, alias tidak mengalami perubahan drastis jika dibanding hari biasa.


Siapkan 12.000 BTS

BTS Telkomsel
Salah satu BTS Telkomsel di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. (Doc: Telkomsel)

Telkomsel sendiri suddah menyiapkan 12.000 unit perangkat Base Transceiver Station (BTS) Multi Band di seluruh Indonesia.

Perangkat BTS meliputi tipe frekuensi L900, L1800, L2100, dan L2300. Perangkat akan menyediakan solusi coverage dan kapasitas atas dasar rencana dan survei Telkomsel terkait area mana yang lebih membutuhkan perangkat dengan frekuensi besar.

"Dari 12.000 BTS ini, 26 persen di antaranya akan menggunakan frekuensi 2.3GHz, 8 persen di 1.2GHz, 60 persen di 1.8GHz, dan 5 persen di 900MHz," tandas Ririek.

Dijabarkan lebih detail, kalau frekuensi 1.8GHz adalah frekuensi utama untuk layanan LTE, maka frekuensi 900MHz justru difokuskan untuk melayani wilayah tidak padat penduduk, yang bisa menghasilkan jangkauan lebih luas.

Sementara, frekuensi 2.1GHz dimanfaatkan untuk menambah layanan LTE, sedangkan frekuensi 2.3MHz digunakan sebagai optimasi layanan wilayah dengan kepadatan pengguna yang tinggi.

 


Tambah Kapasitas Jaringan

BTS Telkomsel
BTS Telkomsel di desa-desa yang sulit sinyal (Sumber: Dok Telkomsel)

Telkomsel juga menambah kapasitas jaringan pada 579 unit BTS 4G, serta mengoperasikan 73 unit BTS mobile.

Perusahaan juga menambah kapasitas gateway internet sebanyak 66 persen dari kapasitas yang ada, menjadi 3288 Gbps. Tak cuma itu, operator tersebut juga menggenjot kapasitas sistem mereka untuk layanan dan menambah kapasitas layanan isi ulang pulsa.

Selain itu, mereka juga mempersiapkan 772 titik dalam bentuk posko layanan di jalur mudik dan lokasi wisata utama titik jaringan (POI, Point of Interest), seperti bandara, terminal bus, stasiun kereta, pelabuhan, rumah sakit, area padat populasi, pasar, hingga mal.

Dengan demikian, secara total Telkomsel sudah menyiapkan lebih dari 167 ribu unit BTS dan juga lebih dari 35 ribu unit BTS 4G pada periode RAFI 2018.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya