Soal Isu Kebocoran Data Registrasi, Telkomsel: Kami Cuma Jadi Pipa

Telkomsel bicara mengenai isu kebocoran data NIK dan nomor KK gara-gara registrasi kartu SIM prabayar. Menurut Telkomsel, pihaknya hanya berperan sebagai 'pipa' yang menghubungkan masyarakat dengan server Dukcapil.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 14 Mar 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2018, 16:30 WIB
[Bintang] Cara Registrasi Kartu Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren dan Tri
Buat yang belum tahu, begini lho cara registras kartu Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren dan Tri. (Ilustrasi: i Tour Vietnam)

Liputan6.com, Depok - Operator seluler Telkomsel turut bicara soal isu kebocoran data nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK) yang digunakan untuk registrasi kartu SIM prabayar.

Isu kebocoran data mendadak masif dibicarakan setelah adanya laporan pelanggan salah satu operator yang mengaku NIK dan nomor KK-nya dipakai untuk mendaftarkan puluhan nomor tak dikenal.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengungkapkan, Telkomsel tidak melihat hal di atas sebagai kebocoran data, melainkan sebuah bentuk penyalahgunaan NIK dan nomor KK milik seseorang.

"Kalau dipikir, NIK dan nomor KK banyak banget beredar, misalnya kita browsing, memasukkan keyword NIK dan KK, itu banyak banget ketemunya. Apalagi, terkadang kita mendaftar suatu layanan memasukkan segala data-data. Oleh karenanya kami tidak melihat istilah kebocoran, tetapi memang ada yang sengaja menggunakan data orang lain yang bukan haknya," tutur Adita ditemui Tekno Liputan6.com di Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/3/2018).

Lebih lanjut, Adita mengatakan, meskipun operator seluler menerima jutaan kali registrasi kartu prabayar, Telkomsel hanya mengetahui tiga data, yakni nomor pelanggan, NIK, dan nomor KK yang telah diregistrasikan.

"Soal database ini, kalau dalam kasus registrasi pelanggan, Telkomsel hanya memiliki data berupa nomor pelanggan, NIK, dan nomor KK yang didaftarkan, kemudian kami meneruskannya ke server Dukcapil karena kami hanya menjadi pipa. Kami enggak tahu di dalam NIK dan KK itu ada data apa, kami enggak punya akses ke situ," kata Adita menegaskan.

 

Mungkin Ada yang Registrasi dengan NIK dan KK Orang Lain?

Registrasi pelanggan prabayar
Registrasi pelanggan prabayar Telkomsel (Foto: Telkomsel)

Kendati demikian, menurut Adita, dari 147 juta nomor Telkomsel yang telah diregistrasikan, bisa saja ada nomor yang diregistrasi dengan NIK dan nomor KK milik orang.

"Kalau di Telkomsel kami sinyalir sampai saat ini mungkin (registrasi dengan NIK dan nomor KK milik orang lain), tetapi belum ada laporan. Potensi itu ada, tetapi memang belum ada laporan resmi," ujar dia.

Dia juga mengatakan, khusus Telkomsel, sejauh ini di media sosial belum ada keluhan penggunaan NIK dan nomor KK untuk megistrasikan nomor tak dikenal. "Kami harap sih itu memang real condition," tuturnya.

Lebih lanjut, Adita mengungkap, Telkomsel sejauh ini terus mematuhi aturan pemerintah terkait registrasi kartu SIM prabayar.

Namun, Telkomsel, lanjut Adita, tidak bisa melacak nomor yang didaftarkan akan digunakan untuk apa, demikian juga dengan proses registrasi yang dilakukan oleh outlet.

Imbau Pelanggan Lapor Kalau Ada yang Aneh

[Bintang] Cara Registrasi Kartu Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren dan Tri
Buat yang belum tahu, begini lho cara registras kartu Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren dan Tri. (Ilustrasi: Financial Tribune)

Telkomsel pun selalu mengimbau agar jangan sampai satu NIK dan nomor KK digunakan untuk mendaftarkan nomor prabayar secara masif.

"Bisa dilacak ketika satu identitas dipakai untuk berapa ribu atau ratusan nomor, di internal itu ada pengecekan, tetapi kalau nomor siapa dipakai untuk apa, itu kita enggak bisa lacak," ucapnya.

Adita juga mengimbau agar pelanggan Telkomsel melakukan pengecekan nomor yang telah didaftarkan. Jika memang dirasa ada pelanggan yang NIK dan nomor KK-nya dipakai untuk meregistrasikan nomor tak dikenal, ia menyarankan pengguna untuk melapor agar bisa ditangani.

"Kami di sistem sudah setting, tetapi harus dibantu juga dengan laporan, karena pelanggan kami ada 200 juta, jadi perlu effort juga kalau kemudian harus selalu bisa deteksi otomatis," pungkas dia.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya