Liputan6.com, Jakarta - Tahukah kamu bahwa skor IELTS (International English Language Testing System) dapat menjadi penghalang terberat sebelum melanjutkan kuliah ke luar negeri?
Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan tes IELTS pun tidak murah dan belum tersedia di semua kota Indonesia, hingga sangat menyusahkan jika seseorang harus mengulang tesnya.
Pada ajang World Post Graduate Expo 2018 yang diadakan di Jakarta pada 12-13 Mei 2018, sebuah aplikasi bernama Neo turut hadir meramaikan acara tersebut.
Advertisement
Mereka yang ingin kuliah ke luar negeri, dan juga ingin meningkatkan Bahasa Inggrisnya, dapat mengecek aplikasi ini sebagai salah satu solusi.
Baca Juga
Keunggulan dari aplikasi ini adalah sudah memakai kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) yang secara interaktif bisa mengenali area skill mana yang merupakan kelemahan pengguna supaya bisa lebih ditingkatkan, dan tentu saja aplikasi ini mengedepankan pemakaian yang fleksibel.
"Ketimbang ikut kursus yang memakan waktu, dengan aplikasi ini kita bisa belajar kapan dan dimana pun lewat blended learning," ucap Yosua Hiroshi, Business Development Strategic DynEd Indonesia, pada Sabtu (1/5/2018) di Jakarta.
"Tak hanya itu, pengguna bisa belajar dengan konten interaktif dan seminggu sekali bisa berbicara dengan coach melalui aplikasi ini."
DynEd sendiri merupakan pengembang software untuk kemampuan di bidang bahasa.
Yosua menambahkan, coach di aplikasi Neo akan memberi arahan berdasarkan apa yang sudah kita pelajari selama seminggu itu sehingga materinya tidak kaku dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
"Aplikasi ini juga adaptif, jadi dia tahu kapan pengguna lelah atau bila materi terlalu gampang bagi pengguna. Caranya, aplikasi ini mempelajari respons pengguna lewat pop quiz yang muncul tiap menit untuk mengetahui kondisi pengguna," ungkap Yosua.
Pelajaran di aplikasi Neo memiliki level-level tertentu, dan pelajar dijamin dapat menguasai satu level dalam rentan antara lima sampai tujuh bila tekun mengikuti panduan cara belajar dari Neo.
Konten Aplikasi
Pengguna yang tertarik pada Neo dapat lebih dulu melalui placement test untuk mengetahui level kemampuan pengguna.
Saat tim Tekno Liputan6.com mencoba placement test Neo, kesan yang didapat adalah pronunciation penutur asli yang enak didengar, dan percakapan yang dijadikan bahan tes berisi tentang kehidupan sehari-hari.
Tak hanya membantu meningkatkan kemampuan grammar, pengguna juga bisa kemampuan listening dan conversational. Dua skill tersebut termasuk yang wajib dimiliki bila ingin mendapat skor IELTS yang mumpuni.
Pada Neo, instruksinya sudah menggunakan Bahasa Inggris, jadi pengguna dapat terbiasa dengan proses kerja berbahasa asing.
"Instruksinya Bahasa Inggris untuk membentuk environment agar memasukan Bahasa Inggris ke kehidupan sehari-hari. Dan yang dipelajari adalah sesuai kebutuhan," ujar Yosua.
Aplikasi Neo menarik tarif dari pengguna, tetapi Yosua menyebut tarif bayarannya flat dari satu level ke level lain, dan juga tidak ada masa expiry. Setelah membayar, pengguna pun bisa dengan fleksibel memakai konten pelajaran yang dihadirkan Neo kapanpun mereka mau.
Bila tertarik mencoba Neo, bisa cek aplikasinya di sini.
(Tom/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement