Liputan6.com, Jakarta - Menjadi bos dari perusahaan terkenal ternyata punya risiko tersendiri. Contohnya adalah hal yang dialami oleh pendiri sekaligus bos Xiaomi Lei Jun.
Mengutip laporan South China Morning Post, Sabtu (19/5/2018), nama Lei Jun dipakai oleh penipu sebagai iming-iming bahwa dia akan memberikan hadiah berupa uang tunai kepada orang lain.
Advertisement
Baca Juga
"Halo, saya Lei Jun. Saya sekarang tengah mengajukan aplikasi pendaftaran (IPO) di Hong Kong, tetapi kartu ATM saya tidak dapat digunakan di sini dan saya perlu uang 1.000 Yuan (setara Rp 2,2 jutaan) untuk mengajukan permohonan dengan sukses," demikian pesan berantai mengatasnamakan Lei Jun yang beredar luas di Tiongkok.
Parahnya, selain meminta kepada orang untuk mengirimkan 1.000 Yuan, si penipu juga diiming-imingi 10 persen saham Xiaomi setelah Xiaomi sukses IPO di Hong Kong.
"Saya telah memilihmu, wahai orang asing. Jika kamu mentransfer 1.000 Yuan ke rekening saya, nantinya kamu akan mendapatkan 10 persen saham Xiaomi setelah kami sukses IPO," demikian pesan berantai yang di-screenshot dan diunggah ke jejaring sosial Weibo.
Tidak jelas apakah pesan ini dikirim oleh penipu atau hoax semata yang dikirim orang iseng.
Rencana IPO Xiaomi
Sekadar diketahui, Xiaomi memang tengah mempersiapkan diri untuk menawarkan saham perdana (initial public offering/ IPO) di bursa Hong Kong. Kabarnya, nilai IPO Xiaomi merupakan IPO dengan nilai terbesar di tahun 2018.
Bahkan menurut laporan CNN Money, nilai IPO ini akan membuatnya menjadi daftar pasar saham terbesar setelah Alibaba yang mulai go public pada September 2014.
Xiaomi enggan berkomentar mengenai rencana IPO mereka. Namun, dilaporkan bahwa nilai valuasi Xiaomi diestimasi bakal menyentuh angka USD 100 miliar.
Dengan demikian, 10 persen dari nilai valuasi Xiaomi yang dijanjikan oleh si penipu berarti nilainya mencapai USD 10 miliar atau Rp 141 triliun.
Artinya, si penipu menjanjikan pengembalian 63,6 juta kali lipat dibandingkan uang 1.000 Yuan yang dimintanya.
Advertisement
Ambisi Xiaomi
Sebelumnya, dalam surat terbuka yang dikirim Xiaomi, Lei mengatakan ambisinya untuk masuk ke pasar smartphone global. Lei mengatakan, perusahaannya akan dan ingin terus membuktikan bahwa model-model smartphone Xiaomi bisa diterima di seluruh dunia.
"Apa yang dibangun Xiaomi bukanlah bisnis tertutup semata," kata Lei Jun dalam surat yang diunggah di akun medsos WeChat.
"Xiaomi bukan hanya akan menjadi perusahaan teknologi yang inovatif, tetapi juga akan menciptakan gaya hidup digital. Tidak hanya ada satu Xiaomi, tetapi 100 Xiaomi untuk membangun ekosistem bisnis baru yang kaya dan makmur," tulisnya.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: