Wow, Negara Luar Angkasa Asgardia Punya Presiden Pertama

Kabar baru, Asgardia kini bahkan mempunyai seorang presiden, yakni pendirinya sendiri yakni Igor Ashurbeyli.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Jul 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 06:30 WIB
banner Asgardia
Rancangan Negara Asgardia

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan Asgardia yang beberapa waktu sempat bikin heboh? Ya, Asgardia adalah negara pertama yang berdiri di luar angkasa.

Negara tersebut didirikan oleh seorang ilmuwan asal Rusia bernama Igor Ashurbeyli. Asgardia juga telah mengadakan proses seleksi calon penduduk. Bahkan, lebih dari setengah juta penduduk Bumi yang ingin jadi warga negara Asgardia.

Kabar baru, Asgardia kini bahkan mempunyai seorang presiden. Dalam sebuah acara perayaan yang digelar di Vienna Hofburg Palace, Asgardia mempekenalkan presiden pertamanya.

Presiden Asgardia pertama tidak lain adalah pendirinya sendiri yakni Igor Ashurbeyli. Demikian sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Slate.com, Kamis (5/7/2018).

Sekadar informasi, tahun lalu Asgardia meluncurkan satelit pertamanya. Meski berukuran sebesar sepotong roti, satelit tersebut menyimpan data tentang warga negara dan anggota konstitusinya.

Sesaat sebelum pelantikan, Ashurbeyli sebagai presiden, 150 anggota parlemen Asgardia dari seluruh dunia bertemu untuk pertama kalinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rencana Besar Sang Presiden untuk Asgardia

Asgardia
Sosok di balik Asgardia, Igor Ashurbeyli (sumber : room.eu)

Sebagai CEO sekaligus presiden Asgardia, Ashurbeyli punya rencana besar untuk negaranya. Salah satunya adalah moto kemanusiaan yang diusungnya.

"Moto kami adalah 'satu kemanusiaan, satu kesatuan'. Kesatuan seperti ini tidak mungkin terwujud di Bumi, karena di Bumi, kemanusiaan terpisah oleh batasan yang tak terlihat. Misalnya batasan politik atau agama. Di Asgardia, seluruh manusia bersatu," katanya.

Ashurbeyli juga menjawab pertanyaan mengenai wilayah teritorial Asgardia, yakni satelit Asgardia-1 yang sebelumnya telah diluncurkan.

Ashurbeyli menyebut, setidaknya sudah ada koneksi informal dengan 16 negara di dunia.

"Kami harap ada kesepakatan formal dalam enam bulan ke depan, duta besar dari 20 negara juga sudah hadir di acara pelantikan. Prosesnya akan dimulai segera setelah terbentuknya kementerian luar negeri," tuturnya.


Tentang Igor Ashurbeyli

[Bintang] 5 Alasan Kenapa Para Cewek Mau Pindah dari Bumi ke Asgardia
Bukan cuma karena bosan, ini yang buat para cewek lebih memilih tinggal di Asgardia daripada di Bumi. (Foto: businessinsider.com)

Ashurbeyli dikenal sebagai salah satu petinggi dari Socium, sebuah perusahaan konsultan dan softwareyang didirikan pada 1988. Sejak lama ia memang dikenal sebagai sosok yang tertarik dalam sejumlah program penjelajahan luar angkasa.

Pada 2010, ia berhasil mendapatkan gelar kehormatan tertinggi yang bisa didapatkan ilmuwan dari pemerintah Rusia. Setelah itu, ia dianugerahi medali emas dari UNESCO untuk kontribusinya dalam pengembangan nanosains dan nanoteknologi.

Ashurbeyli pertama kali mengungkap proyek Asgardia pada Oktober 2016. Menyusul pengumuman tersebut, pada awal tahun ini, Asgardia resmi membuka pendaftaran sebagai calon penduduk negara tersebut.

"Secara fisik, warga negara (Asgardia) akan berada di Bumi dan mereka tinggal di berbagai negara. Di sisi lain, mereka juga akan menjadi warga Asgardia," tuturnya saat pertama kali mengungkap proyek Asgardia.

Ia berencana akan mengajukan Asgardia untuk diakui sebagai negara ke Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah mencapai 100.000 pendaftar. Ketika itu, ia sangat percaya, segera setelah Asgardia menjadi bagian dari PBB, kewarganegaraan negara tersebut akan sangat bergengsi.

Rencana tersebut dapat dikatakan telah melebih ekspektasi. Sejauh ini, Asgardia telah melakukan verifikasi lebih dari 200 ribu calon warga negara, yang berasal dari kurang lebih 200 negara.

Bagi yang direkrut sebagai warga, mereka akan mengantongi sertifikat Asgardia dan resmi menjadi Asgardian, tetapi tetap memiliki status dwi-kewarganegaraan.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya