Liputan6.com, Jakarta - HTC baru saja memberikan konfirmasi kalau smartphone dengan teknologi blockchain miliknya akan meluncur sebentar lagi.
Vendor asal Taiwan itu menyebut, smartphone blockchain pertamanya ini akan diumumkan pada kuartal ketiga 2018.
Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo, Minggu (15/7/2018), smartphone yang memiliki kode nama "Exodus" ini sudah dikonfirmasi HTC lewat laman resminya.
Advertisement
Tak cuma itu, HTC juga mengklaim smartphone ini akan dijuluki "smartphone pertama dengan 'dompet instan' yang bisa dibuka dengan kata sandi recovery".
Meski begitu, HTC masih belum mengungkap spesifikasi smartphone tersebut. Namun, merujuk dari konsepnya sebagai smartphone blockchain, smartphone itu akan berfokus pada teknologi blockchain dan akan menyimpan semua data di dalam perangkat, bukan via cloud.
Baca Juga
Exodus juga akan medukung penggunaan bitcoin, ethereum, dan sejumlah mata uang kripto lainnya, termasuk dengan kemitraan yang akan datang.
Smartphone ini diharapkan dapat mendukung perdagangan cryptocurrency antar penggunanya.
Saat ini, belum ada harga yang dibanderol untuk Exodus. Namun perusahaan Taiwan itu dikabarkan mempertimbangkan pembelian Exodus bisa dilakukan dengan cryptocurrency.
Founder HTC Vive Phil Chen akan memimpin semua inisiatif blockchain di perusahaannya. Langkah ini mengikuti tren terbaru di tubuh Facebook, di mana pejabat yang memimpin Messenger dan Instagram berpindah memimpin divisi blockchain Facebook.
Jabatan Chen pun disebut-sebut akan berubah menjadi Decentralized Chief Officer.
Pada konferensi blockchain di New York, Consensus 2018, Chen mengatakan, "kami membayangkan hadirnya sebuah ponsel, di mana Anda yang memegang kunci sendiri, memiliki identitas, dan data sendiri. Smartphone Anda merupakan sebuah hub."
HTC Exodus diramalkan menjadi smartphone kedua di dunia yang mendukung penggunaan teknologi blockchain.
Smartphone pertama yang mendukung teknologi blockchain dibesut oleh Sirin Labs dan memiliki nama Finney.
Smartphone tersebut memungkinkan penggunanya menyimpan dan menggunakan mata uang digital sehingga tidak perlu membayar biaya transaksi. Finney dijual dengan harga US$ 1.000 atau setara Rp 14 jutaan.
Huawei dan Xiaomi Besut Smartphone Penambang Bitcoin
Bitcoin dan mata uang kripto (cryptocurrency) lainnya, belakangan banyak dibicarakan orang. Tidak sedikit juga yang tertarik berinvestasi pada Bitcoin dan kawan-kawannya.
Hal ini kemudian membuat vendor perangkat untuk membesut smartphone dengan tujuan khusus untuk menambang Bitcoin dan mata uang lainnya.
Pada Januari misalnya, pabrikan smartphone Tiongkok, Sugar mengumumkan kehadiran Sugar S11 Blockchain Creation Edition. Perangkat ini memang ditujukan untuk menambang dan menyimpan mata uang kripto bernama Ethereum Fog.
Tak mau kalah, vendor smartphone Tiongkok terkemuka Huawei juga dikabarkan memiliki rencana membuat smartphone khusus menambang mata uang virtual berbasis blockchain.
Mengutip informasi Gizmochina, Huawei dikabarkan bekerja sama dengan Sirin Labs, pembesut smartphone Android mahal Sirin Solarin yang dibanderol US$ 16 ribu atau Rp 220 jutaan.
Berdasarkan keterangan dari seorang sumber, Huawei saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Sirin terkait lisensi sistem operasi SIRIN OS yang akan menjalankan aplikasi berbasis blockchain bersamaan dengan OS Android. Meski begitu, belum ada kesepakatan yang diteken di antara mereka.
Perwakilan kedua perusahaan telah mengkonfirmasi tentang pertemuan tersebut, tetapi tidak memberikan penjelasan apa saja yang dibahas antara Huawei dan Sirin Labs.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement