Liputan6.com, Medan - Jika ada niat dan keyakinan, pasti akan ada jalan. Itulah yang selalu dikatakan Syafria Ningsih (47), seorang pengusaha busana muslim yang sukses berjualan online di Bukalapak.
Perempuan asal Medan, Sumatera Utara ini mengatakan awalnya tak pernah terpikir untuk berjualan online karena ia sama sekali tidak memahami dunia digital. Namun kemudian, ia merasa usaha offline yang dijalankannya sejak 2006 tak membuahkan hasil, bahkan hampir bangkrut.
"Saya itu gaptek alias gagap teknologi. Bagaimana mau jualan online, terima chat atau akses internet saja saya enggak ngerti. Akan tetapi, saya harus berubah agar bisnis saya bisa terus jalan," ujar perempuan yang akrab disapa Tante Keke tersebut kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (10/8/2018) sore di Medan.
Advertisement
Tante Keke kemudian bertekat untuk jualan online di Bukalapak pada akhir 2016. Ia mengaku, Bukalapak mengajari dirinya membuat akun hingga berhasil seperti saat ini.
Baca Juga
"Mengingat usia saya yang sudah tidak muda lagi, jadi sedikit kesusahan. Apalagi kedua anak saya kuliah di luar kota. Berkat bantuan teman-teman Komunitas Bukalapak, saya dapat berjualan di Bukalapak. Saya bersyukur, berjualan melalui e-Commerce seperti Bukalapak melancarkan usaha saya," ungkapnya dengan senyum.
Perempuan kelahiran 17 April 1971 ini pun mengaku merasa sangat tersentuh dengan pengalaman yang ia jalankan selama berjualan online.
"Saya tidak akan melupakan momen ini. Komunitas Bukalapak mendongkrak bisnis saya, yang mulanya minim penghasilan, kini bisa menjangkau pasar seluruh Indonesia," ungkapnya.
Untuk diketahui, Tante Keke merupakan mantan pegawai negeri sipil (PNS) sebagai guru matematika SMA dan memutuskan untuk keluar sebagai PNS karena ingin merawat anak-anaknya. Sebagai ibu rumah tangga, ia tidak mau berdiam diri dan merintis jualan offline pada 2006.
Pada 2007, ia mulai jualan sistem jaringan di rumah dengan menjual produk busana muslim, terutama busana muslim anak. Pada 2008, ia aktif mengajak ibu-ibu untuk memiliki sampingan usaha jualan.
Lalu pada 2009, ia membuka toko fisik dan gencar mencari reseller atau agen di tiap kota. Tante Keke bergabung di Bukalapak sejak 2016.
Sempat Jualan di Facebook dan Instagram
Sebelumnya, ia sempat mencoba jualan di Facebook dan Instagram. Akan tetapi, ia merasa tidak percaya sepenuhnya dan bingung. Setelah ada yang mengenalkan sistem di Bukalapak dan terjamin keamanannya, barulah Tante Keke berani jualan di Bukalapak.
"Di Bukalapak terdapat fitur-fitur premium yang sangat membantu saya meningkatkan penjualan. Salah satunya, saya menggunakan fitur push untuk mempromosikan barang sehingga berada di posisi pertama di halaman daftar barang atau pun berdasarkan pencarian by relevance," ujarnya menjelaskan.
Selain berjualan online, ibu dua anak ini juga aktif mengajak para pelapak agar tetap semangat berjualan, dan berbagi pengalaman di komunitas Bukalapak. Ia pun merangkul komunitas untuk membuat keseruan yang bisa menambah keakraban di antara pelapak.
"Tidak hanya membahas jualan, tapi lebih mengarah pada solidnya hubungan di antara komunitas. Saya mengajak para usaha kecil menengah (UKM) atau pebisnis online untuk berjualan lewat Bukalapak. Menurut saya, semapan apa pun bisnis kita, harus mulai ke online karena memang sudah zamannya," ucap Tante Keke.
Â
Advertisement
Aktif Mengadakan Training
Saat ini, Tante Keke memiliki dua karyawan yang membantu dalam berjualan, baik offline maupun online. Ia pun masih aktif mengadakan training untuk karyawan yang mengelola bisnis online.
Ia menyebut, peluang wiraswasta bagi perempuan itu sangatlah besar. Meski sudah berkeluarga, maka bisnis bisa tetep berjalan.
"Perempuan yang mampu berkarir di wirausaha itu adalah kesuksesan buat banyak orang, bukan diri sendiri, karena wirausaha yang sukses akan mengajak banyak pihak juga sebagai relasi untuk berwirausaha," tutupnya.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini