Bekraf Habibie Festival 2018 Diharapkan Pererat Masyarakat dan Teknologi

Festival ini akan memfasilitasi beragam industri, pelaku, serta komunitas pecinta dan penggetak budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Sep 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2018, 16:00 WIB
Bekraf Habibie Festival
Konferensi Pers Bekraf Habibie Festival 2018 di Jakarta, Jumat (7/9/2018). Liputan6.com/Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Bekraf Habibie Festival akan kembali digelar. Festival ini bakal dihelat pada 20-23 September 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.

Perhelatan festival teknologi tersebut merupakan perwujudan cita-cita dari Presiden ke-3 Republik Indonesia (RI), Bacharuddin Jusuf Habibie.

Festival akan memfasilitasi beragam industri, pelaku, serta komunitas pecinta dan penggetak budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).

Tema Bekraf Habibie Festival 2018 adalah “Lihat, Sentuh, dan Rasakan Teknologi dan Inovasi Terbaru”.

Pendiri dan Chairman Bekraf Habibie Festival 2018, Ilham Habibie, berharap festival ini bisa berperan mempererat hubungan teknologi dan inovasi dengan manusia.

“Kita perlu menurunkan penghalang teknologi, sehingga orang tidak takut untuk belajar tentang teknologi dan inovasi. Tujuan kami adalah menjadikan teknologi sebagai bagian dari budaya, dan inilah upaya kami membudayakan teknologi,” kata Ilham dalam acara konferensi pers Bekraf Habibie Festival 2018 di kawasan Jakarta, Jumat sore (7/9/2018).

Festival ini terdiri dari berbagai zona, di antaranya Bazaar Inovasi, Makerland, Fin Tech 2.0, A to B the Future of Transportation, Sport Land, Infusion dan Fund Fest.

Semuanya akan diaplikasikan dalam sejumlah acara harian dengan kemasan edukatif.

Melalui festival ini, Ilham berharap masyarakat Indonesia bisa merasa lebih dekat dan bangga terhadap karya-karya anak bangsa.

Oleh sebab itu, ia menginginkan banyak orang bisa melihat dengan langsung berbagai inovasi yang ditampilkan di Bekraf Habibie Festival 2017.

“Di dalam masyarakat masih ada yang merasa ‘dingin’, takut dan merasa teknologi akan merusak lingkungan. Oleh karena itu, kami ingin mengubah hal tersebut dengan tema yang kami usung dalam festival ini?” ungkap putra pertama Habibie tersebut.

 

Memacu Daya Kreasi dan Inovasi

Triawan Munaf
Jangan lupa, datang ke pameran koleksi istana.

Bekraf Habibie Festival 2018 juga disiapkan untuk memacu daya kreasi dan inovasi, serta daya saing pelaku industri di pasar global.

Beberapa zona baru diharapkan memenuhi kebutuhan informasi, seperti Fin Tech 2.0 yang akan memperliharkan kemajuan teknologi keuangan, Bazaar Inovasi yang menyajukan produk-produk lokal, serta Fund Fest yang memberikan peluang startup mendapatkan modal pendanaan.

Bekraf Habibie Festival tahun ini memiliki lebih dari 250 mitra, hampir dua kali lipat dari tahun lalu.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, para pengunjung tidak dipungut biaya sama sekali untuk masuk ke festival ini.

Bekraf Habibie Festival pada tahun ini juga akan meluncurkan Berkarya! Akademi untuk mewadahi pekerjaan dan keterampilan di masa depan, sebagai persiapan revolusi industri ke empat.

Lebih dari 20 mitra kurikulum akan mengadakan lebih dari 80 sesi pelatihan bagi 4.000 orang. Berkarya! Akademi ini akan digelar di berbagai kota di Indonesia.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai salah satu pendukung utama festival ini, optimistis acara ini akan sukses seperti tahun-tahun sebelumnya. Ketua Bekraf, Triawan Munaf, pun meyakini bahwa ekonomi kreatif tidak dapat tumbuh tanpa menggunakan teknologi terbaru. Begitu pula sebaliknya.

“Keduanya saling bergantung dan ini akan menjadi game changer bagi Indonesia. Inovasi diperlukan di semua sektor jila kita ingin menjadi bangsa yang maju,” tutur Triawan.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya