Komet Asing dan Hujan Meteor Bakal Hiasi Bumi Jelang Hari Natal

Komet akan mendekati Bumi mulai dari 16 Desember. Jarak tersebut bahkan diklaim sebagai jarak terdekat sebuah komet dengan Bumi selama empat abad terakhir.

oleh Jeko I. R. diperbarui 11 Des 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 11 Des 2018, 07:30 WIB
Ini yang Terjadi Jika Komet Swift-Tuttle Menabrak Bumi
Ilustrasi hujan meteor Perseid (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang hari Natal yang jatuh pada 25 Desember 2018 mendatang, akan ada sebuah komet asing yang melesat menuju Bumi.

Dilansir Geek pada Selasa (11/12/2018), komet asing tersebut adalah komet bernama 46P/Wirtanen, yang dijuluki dengan sebutan “Komet Natal”. 

Menariknya, komet ini merupakan komet ‘anggota keluarga’ dari Planet Jupiter.

Menurut pengamatan NASA, komet akan mendekati Bumi mulai dari 16 Desember. Jarak tersebut bahkan diklaim sebagai jarak terdekat sebuah komet dengan Bumi selama empat abad terakhir.

Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut juga mengungkap kalau kita bisa menyaksikan Komet Natal dengan mata telanjang. Terlebih menjelang hari Natal, komet akan bisa disaksikan langsung dari Bumi.

Jika ingin mendapatkan pengalaman total, kamu bisa menggunakan bantuan alat teleskop atau teropong.

Bukan Satu-satunya

Ilustrasi komet
Ilustrasi komet (NASA)

Komet Natal ternyata bukan satu-satunya objek luar angkasa yang bisa dilihat dari Bumi.

Selain komet tersebut, objek lain yang bisa dilihat langsung dari Bumi adalah Geminids, yakni hujan meteor yang akan berlangsung pada 13 Desember 2018.

Pada puncaknya, akan ada 100 meteor Geminids yang akan menghiasi langit Bumi.

Sekilas Geminids

Kiamat kecil di Bumi purba (3)
Ilustrasi hujan komet ke planet Bumi purba. (Sumber Jet Propulsion Library NASA)

Hujan meteor Geminids diketahui memasuki periode aktifnya setiap Desember, kala Bumi melewati kumpulan debris dari bebatuan luar angkasa bernama 3200 Phaethon. 

Debris tersebut berupa debu dan batu kecil yang melesat menuju atmosfer Bumi.

 

Alien Diduga Hidup di Dalam Komet Luar Angkasa

Ilustrasi objek misterius 2016 WF9, asteroid atau komet?
Ilustrasi objek misterius 2016 WF9, asteroid atau komet? (Wikipedia/NASA)

Siapa yang bisa menyangka bahwa benda alami luar angkasa seperti komet rupanya bisa mengungkap keberadaan alien? Hal ini diungkap langsung oleh pesawat ruang angkasa milik badan antariksa Eropa, Rosetta.

Lantas, bagaimana bisa komet membeberkan bukti kehidupan alien di luar angkasa? Semuanya berawal pada Agustus tahun lalu, dimana Rosetta dikabarkan berhasil mencapai objek komet yang bernama 67P (Churyumov-Gerasimenko) dan berhasil menempatkan orbit miliknya di komet tersebut.

Menurut informasi yang dilansir laman Softpedia, Kamis (9/7/2015), roket dan orbit milik komet 67P dikabarkan melakukan perjalanan menuju Tata Surya di bagian dalam.

Sementara, informasi terbaru menjelaskan bahwa roket dan orbit komet 67P tersebut sekarang berada di sekitar 123 juta mil (198 juta kilometer) dari Matahari, bahkan mereka bergerak dengan kecepatan 33 kilometer per detik.

Rosetta dikabarkan baru-baru ini mengirimkan kumpulan data dan gambar yang memperlihatkan bagian tekstur dan permukaan komet 67P.

Dari gambar yang diperlihatkan, komet 67P memiliki struktur bebatuan dengan corak mirip puzzle

Mikroorganisme Asing

Komet
Ilustrasi Komet Melintas (Sumber : space.com)

Kontan, penampakan tersebut membuat para ilmuwan berspekulasi bahwa komet 67 tidak memiliki permukaan bebatuan luar angkasa yang biasa.

Badan Antariksa Eropa dan pesawat Rosetta pada awalnya memang tidak pernah secara khusus mencari apakah benar adanya kehidupan alien di Komet 67P.

Namun, karena ditemukannya tekstur yang tidak biasa dari komet tersebut, tim ilmuwan pun bahkan mengklaim komet tersebut dideteksi menyembunyikan mikroorganisme asing.

Adalah Max Wallis dari Universitas Cardiff dan Chandra Wickramasinghe dari Buckingham Center for Astrobiology, ilmuwan yang meneliti mikroorganisme komet 67P, menganggap tampilan aneh komet tersebut berasal dari banyaknya kehidupan mikroba asing yang diduga milik alien.

Untuk saat ini, mereka sedang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai adanya kehidupan alien di komet itu.

"Rosetta menunjukkan bahwa komet seharunya tidak dilihat sebagai benda mati yang membeku, komet nyatanya juga mendukung proses geologi dan bisa membuat lingkungan lebih ramah untuk kehidupan mikro," jelas Wallis.

Kedua ilmuwan tersebut juga menganalisis jika memang terdapat koloni mikroorganisme asing di bawah permukaan komet 67P, maka diperkirakan mikroorganisme ekstraterestrial seperti alien bisa berevolusi dan memproduksi senyawa khusus yang memungkinkan mereka hidup di suhu cuaca di bawah 0 derajat. 

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya