Nokia Bakal Fokus ke Pasar Smartphone Menengah di Indonesia

HMD akan lebih memfokuskan diri pada smartphone kelas menengah di Indonesia ketimbang perangkat premium.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Jan 2019, 15:30 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2019, 15:30 WIB
Nokia 5.1 Plus
Tampak depan Nokia 5.1 Plus. Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani

 

Liputan6.com, Jakarta - HMD Global, pemegang merek smartphone Nokia, mulai gencar menghadirkan perangkat ke Indonesia.

Kendati demikian, HMD akan lebih memfokuskan diri pada smartphone kelas menengah di Indonesia ketimbang perangkat premium.

"Nokia memang mau fokus di pasar middle untuk Indonesia, makanya perangkat yang masuk juga fokus di pasar menengah. Tidak ada yang (harganya) mahal sekali," kata Head of Marketing Indonesia for HMD Global, Miranda Warokka di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Miranda mengatakan, banyak yang bertanya kepadanya tentang smartphone premium Nokia seperti Nokia 7.1 dan Nokia 7.2 di Indonesia.

"Jawaban saya hanya 'tunggu kabar selanjutnya', tetapi sebenarnya memang dari pertengahan tahun, Nokia fokus di pasar menengah," kata Miranda.

Lebih lanjut, Miranda menyebut, melihat pasar smartphone kelas menengah yang memiliki potensi tinggi di Indonesia, Miranda mengatakan, HMD Global masih akan fokus menjual smartphone menengah hingga tahun ini.

"Kami masih akan fokus di smartphone kelas menengah. Kalau ada spesifikasi dan harga smartphone hanya beda sedikit, intinya ada beberapa yang dijaga oleh Nokia, yakni material dan software," tuturnya.

 

Jamin Software

 

Menyoal software, Miranda mengatakan, semua perangkat Nokia memang menjalankan sistem operasi Android One dari Google, sehingga antarmuka yang diusung adalah Android murni, seperti perangkat milik Google.

"Kami ingin agar seluruh perangkat yang masuk itu sama dengan OS terbaru yang dirilis oleh Google. Sehingga secara garis besar (perangkat Nokia) harus bisa compatible dengan OS terbaru Google," ujar Miranda menjelaskan.

Miranda juga menjawab pertanyaan tentang perangkat menengah Nokia yang dijual dengan spesifikasi dan harga yang mirip dan mungkin membingungkan bagi konsumen.

"Bagi kami, device merupakan tool, jadi konsumen bisa memilih sendiri. Misalnya Nokia 6.1 dan Nokia 5.1 Plus beda Rp 200 ribu, konsumen bisa memilih perangkat mana yang sesuai dengan kebutuhannya," ujarnya.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya