Liputan6.com, Jakarta - Industri esports kini sebagian besar masih digandrungi oleh pria.
Namun, menurut firma riset pasar Interpret, ada peningkatan populasi penikmat esports di kalangan wanita dalam dua tahun ini.
Mereka telah mensurvei 9.000 penduduk Amerika Serikat setiap kuartal dalam dua tahun terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Hybrid pada Senin (25/2/2019), populasi wanita di kalangan audiens esports pada 2016 sebesar 23,9 persen, kemudian meningkat pesat sebanyak 6,5 persen pada triwulan keempat 2018 menjadi 30,4 persen.
Wakil Presiden Interpret wilayah Eropa, Tia Christianson, menjelaskan peningkatan 6,5 persen dalam dua tahun merupakan pencapaian besar.
Peningkatan tersebut juga menandai bagaimana tren esports mulai berubah, tidak hanya dinikmati oleh pria saja.
Jika dalam dua tahun ke depan penikmat esports wanita mengalami kenaikan yang sama, maka populasi penikmat esports akan sama antara pria dan wanita.
Christianson pun mengatakan pemicu utama kenaikan audiens wanita dipicu oleh gim kompetitif modern, terutama gim mobile di smartphone.
Gamer dengan Pemasukan Terbesar dari Wanita
Belum lama ini, platform esports mobile, Skillz mengatakan 7 dari 10 pemain dengan pemasukan terbesar di layanannya adalah wanita.
Dilansir dari TechSpot, 79 persen gamer wanita lebih memungkinkan melakukan pembelian dalam aplikasi setelah mengunduh gim.
Sebanyak 20,2 persen pun lebih mudah tergiur untuk mengunduh gim dari melihatnya melalui iklan.
Â
Advertisement
Kalangan Gamer Wanita Casual Mendominasi 66 Persen
Menariknya, pada genre gim casual, kalangan wanita mendominasi dengan 66 persen.
Gim seperti permainan puzzle cenderung mereka nikmati daripada genre aksi atau strategi. Mereka sebagian besar bermain di perangkat mobile.
Akan tetapi untuk gim esports populer, gamer wanita masih menunjukkan populasi yang minim.
Antara lain gim Counter-Strike Global Offensive sebanyak 26 persen, DotA 2 sebesar 20 persen, dan Overwatch 26 persen.
(Surya Handika R/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: