Kemkominfo Sosialisasi UMKM Go Online 2019 ke Pedagang Pasar

Gerakan UMKM Go Online merupakan suatu bentuk transformasi digital yang mengajak masyarakat menggunakan teknologi digital.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Feb 2019, 17:48 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2019, 17:48 WIB
Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara UMKM Go Online di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2019). (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).
Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara UMKM Go Online di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2019). Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meluncurkan Gerakan UMKM Go Online 2019 di Pasar PSPT Tebet Timur, Selasa (26/2/2019).

Dalam melakukan sosialisasi UMKM Go Online ini Kemkominfo bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), perwakilan marketplace, Perumda Pasar Jaya, dan perwakilan perbankan.

Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Gerakan UMKM Go Online merupakan suatu bentuk transformasi digital yang mengajak masyarakat menggunakan teknologi digital, salah satunya dengan menjual produk secara online.

Hal ini dilakukan pemerintah sebagai bagian dari pemerataan akses pasar melalui digital guna meningkatkan ekonomi.

Di hadapan para pedagang pasar PSPT, pria yang karib disapa Semmy itu mengatakan, dengan mulai menjajakan produknya secara online, pedagang di pasar akan lebih untung.

"Kalau di toko hanya menunggu orang membeli, dengan teknologi jadi bisa menjemput bola. Apalagi sekarang banyak online marketplace mulai dari Shopee, Belanja.id, Bukalapak, Tokopedia, dan lain-lain," kata Semmy.

Semmy pun memaparkan bahwa berjualan online itu mudah. Hanya, pedagang diminta untuk membangun kepercayaan agar jualannya bisa berhasil. Pasalnya sifat berjualan online dan offline (langsung) berbeda.

Berjualan langsung, pembeli dan penjual bisa melakukan saling tawar dan bisa melihat-lihat barang sebelum terjadinya transaksi. Namun tidak demikian dengan berjualan online

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diperlukan Kejujuran

Kepala Bekraf Hadiri Bamboo Market Serpong
Seorang wanita melihat topi yang terbuat dari bambu selama Bamboo Market Serpong di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (14/2). Bamboo Market Serpong merupakan acara yang menampilkan produk kerajinan UMKM berbahan baku bambu. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Ia menyebut, berjualan online harus mengutamakan kejujuran. Pasalnya saat berjualan online, konsumen hanya bisa melihat gambar produk serta melihat ukurannya berdasarkan keterangan deskripsi produk.

Ia pun meminta kepada pedagang yang mulai masuk ke jual beli online untuk memberi data yang sebenar-benarnya kepada calon pembeli.

"Kalau nggak, nanti pembeli komplain, nanti tidak dipercaya, dan jadi tidak laku. Makanya diperlukan kejujuran," tuturnya.

Semmy melanjutkan, dengan adanya jual beli online, konsumen benar-benar menjadi raja.

"Adanya transaksi online itu mengubah, pembeli adalah raja itu ya terjadi di zaman online ini. Artinya pembeli bisa dijemput karena adanya teknologi online. Jadi, jangan pakai teknologi untuk hal ini yang salah," kata Semmy, berpesan kepada para pedagang di PSPT Tebet.

Lebih lanjut, Semmy mengatakan bahwa program UMKM Go Online merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama lewat jual beli online.

Apalagi, kata dia, pemerintah sudah membangun jaringan internet di seluruh pelosok negeri baik lewat infrastruktur Palapa Ring maupun Satelit broadband.


Grebeg Pasar

Kepala Bekraf Hadiri Bamboo Market Serpong
Seorang wanita melihat kapal yang terbuat dari bambu selama Bamboo Market Serpong di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (14/2). Bamboo Market Serpong merupakan acara yang menampilkan produk kerajinan UMKM berbahan baku bambu. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Kemkominfo sendiri akan mensosialisasikan program UMKM Go Online melalui grebeg pasar. Rencananya grebeg pasar akan dilakukan di 20 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia di mana masing-masing kota akan digelar di enam titik pasar rakyat.

“Grebeg pasar merupakan kepedulian pemerintah kepada masyarakat untuk membantu meng-onboarding-kan pelaku UMKM, mendampingi pedagang agar mahir dalam melakukan transaksi secara online. Kalau dulu masyarakat harus datang ke kantor pemerintah kini sebaliknya, pemerintah yang datang ke tengah-tengah masyarakat untuk melayani keperluan masyarakat,” katanya.

Semmy menuturkan, saat ini masih banyak pelaku UMKM yang menggunakan cara-cara konvensional dalam melakukan penjualan produk. Para pelaku UMKM itu belum menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dengan baik guna meningkatkan omzet penjualan.

Padahal, Indonesia merupakan pasar besar di Asia yang memiliki peluang besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. UMKM menjadi salah satu tulang punggung negara untuk meningkatkan perekonomian nasional.

Pemantapan sektor ekonomi digital akan memainkan peranan penting bagi Indonesia di era teknologi saat ini.

“Gerakan UMKM Go Online merupakan salah satu upaya untuk mengangkat UMKM dengan memanfaatkan teknologi internet,” ujarnya.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya