Jerman: Huawei Tak Bisa Dipercaya Garap Jaringan 5G

Badan intelijen Jerman, BND, menyebutkan Huawei bukan mitra yang dapat dipercaya, dan tidak boleh menjadi bagian dari pengembangan jaringan 5G negara tersebut.

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Mar 2019, 16:05 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2019, 16:05 WIB
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - Badan intelijen Jerman, BND, menyebutkan Huawei bukan mitra yang dapat dipercaya, dan tidak boleh menjadi bagian dari pengembangan jaringan 5G negara tersebut. Pernyataan ini berdasarkan pada "insiden terkait keamanan" di masa lalu.

Dikutip dari GSM Arena, Sabtu (16/3/2019), Jerman bukan negara pertama di daratan Eropa yang menyuarakan kekhawatirannya terhadap Huawei. Sebelumnya, intelijen Norwegia juga mengemukakan keprihatinan serupa, begitu pula dengan Denmark.

Tekanan terbesar datang dari Amerika Serikat (AS). Kedutaan Besar AS di Berlin, Jerman, telah memperingatkan tentang jaringan 5G yang berpotensi disalahgunakan, dapat membahayakan masa depan berbagi intelijen antara kedua negara.

Kekhawatiran mereka, Huawei telah membangun backdoor di dalam hardware untuk digunakan oleh pemerintah Tiongkok. Perusahaan telah berulang kali membantah tudingan tersebut. Bahkan, Huawei mengunggugat pemerintah AS karena dinilai telah memblokir bisnis dan merusak reputasinya.

Lebih lanjut, badan regulator Jerman, Bnetza, yang bertanggung jawab untuk telekomunikasi, akan memulai lelang pita frekuensi 5G pada 19 Maret 2019.

Empat operator telah disetujui untuk mengikuti lelang, Drillisch Netz, Telefonica, Deutsche Telekom (T-Mobile), dan Vodafone. Total 420MHz akan dilelang dari frekuensi 2GHz dan 3,6GHz. Namun, ketidakpastian soal yang akan menyediakan hardware untuk jaringan tersebut dapat menyebabkan penundaan dalam proses pelelangan.

Korea Selatan Siap Gelar 5G untuk Publik Akhir Bulan Ini

Jaringan HP 4G dan 5G
Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iStockphoto)

Lebih lanjut, Korea Selatan disebut-sebut akan menjadi negara pertama di dunia yang menggelar layanan 5G secara komersial. Langkah ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Korsel, Hong Nam-ki, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan laporan kantor berita Yonhap, rencana itu diumumkan oleh Hong Nam-ki saat bertemu dengan sejumlah pejabat senior. Saat itu, dia berbicara mengenai inovasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dikutip dari Nikkei, rencananya Korea Selatan siap menggulirkan layanan 5G pada akhir Maret 2019. Informasi ini diketahui dari sumber anonim yang dekat dengan operator asal Korea Selatan, KT.

Dari penuturannya, tiga operator Korea Selatan dan vendor smartphone sudah membahas kemungkinan menghadirkan layanan 5G di negara tersebut. Rencana itu juga diungkap oleh KT beberapa waktu lalu.

Sebelumnya di Mobile World Congress (MWC) 2019, Chairman KT, Hwang Chang-gyu, mengatakan KT akan menjadi operator pertama untuk merilis layanan 5G yang sebenarnya di dunia. Dalam peluncuran layanan 5G pertama ini, KT dilaporkan akan bekerja sama dengan perusahaan jaringan SK Holdings dan LG, serta vendor smartphone Samsung.

Sebelumnya, KT sempat menyebut berencana untuk menggulirkan layanan 5G ke konsumen pada April hingga Juni. Namun, rencana itu berubah karena Samsung sudah mengumumkan Galaxy S10 yang mendukung layanan 5G.

Sekadar informasi, saat olimpiade musim dingin 2018 di Pyeongchang, KT sudah memulai uji coba perdana sistem 5G. Uji coba itu disebut menjadi yang pertama di dunia.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya