Liputan6.com, Jakarta - Huawei baru saja memamerkan smartphone layar lipat pertamanya, Mate X, pada 24 Februari 2019, satu hari sebelum Mobile World Congress (MWC) 2019 digelar di Barcelona, Spanyol.
Karena mengusung konsep layar lipat, smartphone ini memiliki layar yang bisa dilipat setipis 11mm, dengan ukuran layar dapat diubah secara fleksibel ke berbagai bentuk dari 8-inci, 6,6-inci (panel depan), hingga 6,38-inci (panel belakang).
Advertisement
Baca Juga
Huawei mengungkap, smartphone ini ditopang prosesor 7nm Kirin 980, yang dapat memberikan dukungan penuh untuk Arsitektur SA (Standalone Architecture) dan NSA (Non-standalone Architecture) pada jaringan 5G.
Mate X juga diklaim sebagai satu-satunya smartphone yang dirancang untuk berbagai fase pengembangan 5G komersial masa depan.
Smartphone ini pun menandai tonggak sejarah penting bagi Huawei yang menjadi vendor pertama di dunia yang membangun ekosistem 5G komprehensif, dengan mencakup infrastruktur jaringan, CPE, chipset, dan perangkat.
Sekadar informasi, nyatanya sedikit publik yang memperhatikan dua hari sebelum peluncuran Mate X, Vodafone Spanyol dan Huawei, telah membuat panggilan 5G standar pertama di dunia di Barcelona, di manamenggunakan standar radio baru non-standalone 3GPP 5G dan spektrum sub-6 GHz.
Menurut Peter Meissner, CEO dan anggota dewan NGMN Alliance, panggilan telepon 5G itu mengirimkan sinyal bahwa dunia sudah siap untuk memperkenalkan layanan komersial 5G.
Â
Implementasi 5G
Pengguna mungkin bisa jadi berpikir kalau 5G lebih cepat dari konektivitas 4G, dan mereka bisa mengunduh film 4K dalam hitungan detik ke smartphone, lalu apa hebatnya?
Kecuali bahwa itu adalah sebuah hal besar, itu adalah dasar yang akan merevolusi kehidupan sehari-hari dan menjadikan realitas virtual sebagai realitas dengan mengatasi kendala waktu dan ruang.
Jika pengguna mulai berpikir bahwa klaim tersebut membawa mereka ke dalam bahaya dunia fiksi ilmiah dan fantasi, ada beberapa hal yang justru berhasil dibuktikan dengan 5G, seperti telesurgery 5G pertama di dunia dengan lengan robotik, implementasi 5G untuk drone di sektor pertanian, impelentasi untuk gim AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality), Smart City, mobil tanpa sopir, dan masih banyak lagi.Â
Â
Advertisement
Mengapa 5G Begitu Penting?
- Portofolio teknologi Huawei 5G mencakup jaringan, 5G CPE, perangkat 5G, dan chipset. Huawei dapat menyediakan produk NSA (Arsitektur non-standalone) untuk jaringan dan merupakan satu-satunya perusahaan yang dapat menyediakan produk yang mencakup sebagian besar skenario pengguna.
- Huawei menduduki peringkat teratas di industri dalam hal pengembangan standar 5G. Lebih dari 3.045 proposal inti standar 5G telah disahkan. Huawei sekarang memegang lebih dari 2.570 paten.
- Huawei telah mengeksplorasi 5G sejak 2009. Perusahaan ini telah menyuntikkan dana setidaknya US$600 juta dalam penelitian dan inovasi 5G sebelum 2018, mencapai terobosan di berbagai bidang seperti arsitektur jaringan, penggunaan spektrum, teknologi antarmuka udara, pengembangan prototipe, dan verifikasi lapangan.
- Huawei memiliki 11 pusat penelitian 5G di seluruh dunia, termasuk Prancis, AS, Kanada, Jerman, Rusia, Swedia, dan Tiongkok (Chengdu, Shanghai, Beijing, Shenzhen, dan Hangzhou). Pusat-pusat ini menampung lebih dari 5.700 insinyur 5G, termasuk lebih dari 500 pakar 5G.
- Pada 2017, Huawei mulai menguji jaringan komersial 5G dengan para mitra. Raksasa teknologi China juga telah mempromosikan pengembangan industri dan penyelesaian pengujian interoperabilitas. Ini telah mulai menawarkan putaran pertama jaringan 5G komersial pada 2018.
- Untuk komersialisasi 5G, Huawei telah menandatangani lebih dari 300 kontrak untuk kolaborasi bisnis 5G dan mengirimkan lebih dari 40.000 BTS 5G.
- Huawei dan mitranya mendukung standar tunggal untuk teknologi 5G untuk memungkinkan inovasi bersama dan munculnya industri 5G yang matang.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: