Order Menurun, Gojek Tetap Naikkan Tarif Sesuai Aturan Kemenhub

Berdasarkan monitoring dan evaluasi selama tiga hari pertama, ada penurunan order yang cukup signifikan. Hal ini berdampak pada pendapatan mitra pengemudi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Mei 2019, 10:25 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2019, 10:25 WIB
20161003-Demo Ojek Online, Gojek-Jakarta
ojek online

Liputan6.com, Jakarta - Tarif ojek online mulai diatur. Operator ojek online diminta untuk menyesuaikan tarif berdasarkan batas bawah per kilometer.

Salah satu operator ojek online yakni Gojek, dalam keterangan resminya menyebutkan, telah melakukan uji coba tarif sesuai pedoman tarif Kepmenhub No 348/2019, untuk layanan transportasi ojek online Go-Ride pada 1 Mei 2019 di 5 kota.

Menurut Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita, berdasarkan monitoring dan evaluasi selama tiga hari pertama, ada penurunan order yang cukup signifikan. Hal inipun berdampak pada pendapatan mitra pengemudi.

"Namun demikian, dengan semangat dan komitmen mendukung keberhasilan dan optimalisasi Kepmenhub no.348/2019, Gojek akan terus melanjutkan penggunaan tarif uji coba layanan Go-Ride," tutur Nila dalam keterangan resmi Gojek yang diterima Tekno Liputan6.com, Senin (6/5/2019).

Nila melanjutkan, dalam penerapan tarif uji coba ini, Gojek tetap melakukan berbagai program promosi (diskon tarif) kepada konsumen.

"Hal ini baik untuk jangka pendek, namun tidak baik untuk keberlangsungan usaha secara jangka menengah dan panjang," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Subsidi Tak Baik untuk Jangka Panjang

Gojek
Pilih transportasi online satu ini kalau ingin memiliki pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman. Apakah itu? (foto: ©Gojek)

Nila menjelaskan, subsidi berlebihan untuk promosi (diskon tarif) memberikan kesan harga murah, tetapi hal ini semu karena promosi tidak dapat berlaku permanen.

"Dalam jangka panjang, subsidi berlebihan akan mengancam keberlangsungan industri, menciptakan monopoli dan menurunkan kualitas layanan dari industri itu sendiri," ucapnya.

Nila menyebut, subsidi yang berlebihan justru menjadi ancaman terhadap keberlangsungan industri.

Pada gilirannya, kata Nila, subsidi berlebihan dapat mengakibatkan hilangnya peluang pendapatan bagi para mitra pengemudi.

"Tentunya ini sangat ingin kami hindari," katanya.

Ingin Jaga Industri

Pengemudi Gojek melintas di Bundaran HI
Pengemudi Gojek melintas di Bundaran HI (Liputan6.com/ Ahmad Romadoni)

Nila mengatakan, Gojek ingin terus menjaga keberlangsungan industri ini.

"Agar mitra pengemudi kami terus mendapatkan sumber penghasilan yang berkelanjutan, serta para konsumen terus dapat menikmati layanan aman, nyaman dan berkualitas," katanya.

Gojek juga menyebut, pihaknya akan terus melaporkan perkembangan terkait uji coba tarif kepada pemerintah untuk dapat saling memberikan dan menerima masukkan.

"Kami berharap dapat bersama-sama menciptakan industri yang sehat, sehingga dapat terus mempermudah hidup konsumen serta menjaga pendapatan dan kesejahteraan pengemudi yang berkesinambungan," tutup Nila.

(Tin/Jek)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya