Google Setop Proyek Mesin Pencari di Tiongkok

Upaya Google untuk meraup ceruk pasar mesin pencari di Tiongkok berakhir sehubungan dengan penghentian proyek Dragonfly.

oleh M Hidayat diperbarui 19 Jul 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 06:30 WIB
Kantor Baru Google di Berlin
Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya Google untuk meraup ceruk pasar mesin pencari di Tiongkok berakhir. Menurut laporan Buzzfeed, yang Tekno Liputan6.com kutip, Jumat (19/7/2019), Wakil Presiden Google untuk Kebijakan Publik, Karan Bhatia, menjawab pertanyaan Senator dari Partai Republik, Josh Hawley, tentang aktivitas Google di Tiongkok pada saat rapat dengar pendapat belum lama ini.

"Kami telah menghentikan proyek Dragonfly. Kami tidak memiliki rencana untuk merilis mesin pencari di Tiongkok dan saat ini kami tidak sedang melakukan aktivitas apa pun pada proyek seperti itu," ujar Bhatia.

Kabar mengenai Project Dragonfly terungkap pertama kali pada Agustus 2018. Saat itu disebutkan bahwa Google memiliki tim yang tengah mengerjakan layanan mesin pencari untuk Tiongkok. Layanan itu, supaya dapat beroperasi di Tiongkok, akan mematuhi aturan sensor pemerintah setempat.

Kemudian Oktober 2018 Wakil Presiden AS Mike Pence meminta Google untuk menghentikan proyek itu. Selanjutnya pada Desember 2018, anggota parlemen di Kongres mencecar CEO Google Sundar Pichai sehubungan dengan proyek ini

 

Tiongkok Blokir Banyak Layanan

Populasi Tiongkok yang mencapai 1,4 miliar orang menjadi daya tarik bagi perusahaan teknologi. Laporan China Internet Network Information Centre (CNNIC) menyebut bahwa jumlah pengguna internet di Tiongkok per akhir 2018 mencapai 829 juta. Angka itu meningkat 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Oleh sebab itu, wajar jika banyak perusahaan teknologi ingin meraup ceruk pasar di negara tersebut, tak terkecuali Google yang dalam hal ini bersedia menawarkan mesin pencari yang "disesuaikan" dengan peraturan pemerintah Tiongkok.

Adapun layanan perusahaan teknologi yang diblokir di Tiongkok adalah sebagai berikut (urutan alfabetis):

Daily Motion

Discord

Dropbox

DuckDuckGo

Facebook, termasuk WhatsApp, Mesenger dan Instagram

Flickr

Google, termasuk YouTube, Gmail, Google Play, Google Maps, Google Drive, Hangouts dan Blogger

Medium

Pinterest

Quora

Reddit

Slack

Snapchat

SoundCloud

Tumblr

Twitch

Twitter, termasuk Periscope

Vimeo

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya