Peretas Dapat Lacak Perangkat lewat Celah Keamanan pada Bluetooth

Celah ini berdampak pada perangkat Bluetooth yang berjalan pada sistem operasi Windows 10, iOS dan MacOS.

oleh M Hidayat diperbarui 19 Jul 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 07:30 WIB
Fungsi Bluetooth
Fungsi Bluetooth (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Temuan terbaru dari para peneliti Boston University yang disampaikan pada 19th Privacy Enhancing Technologies Symposium, di Stockholm, Swedia, menunjukkan suatu celah keamanan pada Bluetooth.

Celah ini, menurut temuan tersebut, berdampak pada perangkat Bluetooth yang berjalan pada sistem operasi Windows 10, iOS dan MacOS. Selain itu, jam tangan pintar Fitbit dan Apple Watch juga ikut terdampak. Demikian dikutip dari The Verge, Jumat (18/7/2019).

Disebutkan bahwa peretas dapat melacak perangkat dengan mengeksploitasi celah kelemahan Bluetooth Low Energy (BLE) tersebut dengan cara mengekstraksi token pengidentifikasi seperti jenis perangkat atau data lainnya yang dapat diidentifikasi.

BLE merupakan tipe Bluetooth yang relatif baru. Gagasan di balik BLE adalah untuk menghemat konsumsi daya tanpa mengurangi jangkauan komunikasi antarperangkat. Sebagian besar produsen perangkat mulai mengadopsi BLE pada perangkat buatannya pada 2012.

BLE menggunakan saluran publik tak terenkripsi untuk mengekspos keberadaannya ke perangkat lain di dekatnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyambungan di antara dua perangkat. Inilah yang dapat dieksploitasi oleh peretas dan para peneliti, dalam percobaannya, berhasil melacak perangkat dengan memanfaatkan celah tersebut.

Bluetooth Supercepat

Diwartakan sebelumnya, Huawei berencana mengembangkan teknologi High Speed Bluetooth atau Bluetooth berkecepatan tinggi miliknya sendiri dan akan dikenalkan bersamaan dengan peluncuran Honor 20 Series di Tiongkok.

Dilansir dari Huawei Central, seorang blogger di Weibo menyatakan, Huawei bakal mengembangkan teknologi Bluetooth yang disebut X-BT AKA Super Bluetooth dan dipersenjatai chip Si1109.

Chip tersebut memiliki algoritma kecerdasan bautan yang secara otomatis mendeteksi kekuatan sinyal Bluetooth dan faktor lingkungannya.

Di waktu yang bersamaan, teknologi itu secara otomatis juga bisa menyesuaikan konsumsi daya berdasarkan penggunaannya. Contohnya, jika sinyal Bluetooth lemah, maka teknologi akan bekerja untuk meningkatkan kekuatan sinyal.

Kerennya, teknologi Bluetooth ini diperkirakan akan tetap terhubung dengan jarak sampai 138 meter tanpa adanya gangguan koneksi.

(Why/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya