Pengamat Buka Suara Soal Rencana Amazon Suntik Dana ke Gojek

Begini kata pengamat soal Amazon yang berencana akan berinvestasi ke Gojek. Apakah perlu diwaspadai?

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2019, 14:18 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2019, 14:18 WIB
Layanan Ojek Online Kini Lebih Ramah Lingkungan
Lewat GoGreener, Gojek mewujudkan layanan ojek online yang ramah lingkungan (Foto: Gojek)

Liputan6.com, Jakarta - Seperti diberitakan sebelumnya, Amazon dikabarkan berencana akan berinvestasi di Gojek. Namun, kedua belah pihak belum memberikan tanggapan secara detail.

VP Head of Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan mengatakan pihaknya tidak bisa mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar.

"Kami (Gojek) tidak dapat mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar di pasar," katanya melalui pesan singkat kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (20/8/2019) di Jakarta.

Sementara Amazon hingga saat ini belum memberikan komentar. Demikian menurut laporan Bloomberg.

Di sisi lain, menurut Pengamat Startup, Daniel Tumiwa, kalau memang rumor itu benar, maka patut untuk diacungi jempol.

"Bagus banget kalau memang begitu ya. Tetapi ini kan masih spekulasi," jelasnya kepada Merdeka.com.

Lebih jauh dia mengutarakan bila spekulasi itu benar-benar terjadi, maka nantinya penggabungan titik data yang muncul dari kegiatan Gojek maupun transaksi pembelian di Amazon akan menghasilkan nilai yang luar biasa besar.

"Kalau ini digunakan untuk kemajuan setiap warga Indonesia, akan membantu mempercepat menurunkan gini ratio," ujar dia.

 

Mengancam Industri?

Logo Amazon
(Doc:Laura Muriel)

Meski begitu, hal ini juga harus diwaspadai. Sebab, katanya, dengan kehadiran Amazon, maka bidang apapun yang disentuh mereka, imbasnya akan langsung mengancam industri.

"Amazon sudah punya lebih dari 90 brand in house. Contohnya, farmasi, pakaian, bahkan obat, mereka punya sendiri. Mereka kan pasti tahu, mana yang laku dan yang tidak. Lalu dia buatlah sendiri. Begitu modelnya. Maka, harus berhati-hati," ungkap dia.

Kemudian, menurut Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung, jika rencana itu benar, maka perlu ditanggapi secara positif.

"Positif aja menurut kita, artinya startup kita dianggap oleh pemain dunia. Pemain dunianya ini kan amat-amat besar ya. Ini hal positif ada startup di Indonesia yang dihargai pemain besar," katanya.

 

Tak Perlu Terlalu Waspada

The Spheres, Kantor Baru Amazon
Pejalan kaki melewati The Spheres, kantor bernuansa hutan hujan yang baru dibuka Amazon, di Seattle, AS, Senin (29/1). The Spheres terdiri dari tiga rumah kaca berukuran bulat yang menaungi 40.000 jenis tanaman dari 400 spesies. (AP/Ted S. Warren)

Dia juga mengatakan, tak perlu untuk terlalu mewaspadai berlebihan masuknya Amazon sebagai investor Gojek.

Menurutnya, pendiri startup akan tetap memegang kendali seluruh kebijakan perusahaan.

"Amazon ini kan kalau jadi, masuknya sebagai investor. Biasanya kalau model startup, walaupun investor punya porsi, tetapi founder tetap memegang kendali. Saya yakin Nadiem tetap akan membela kepentingan nasional. Apalagi investor Gojek bukan hanya amazon," terangnya.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya