Oppo Investasi Rp 98 Triliun untuk Pengembangan Teknologi Masa Depan

Liputan6.com, Jakarta - Oppo baru saja menyelenggarakan perhelatan Oppo Inno Day 2019 di Shenzen, Tiongkok. Lewat event bertema Create Beyond Boundaries ini, perusahaan menunjukkan beragam perangkat pintar, mulai dari smartwatch, smart headphone, 5G CPE, dan AR Glass.

Menurut Founder dan CEO Oppo Tony Chen, event ini ingin mengajak partner, ahli industri, dan ahli teknologi untuk berkolaborasi dalam membangun teknologi masa depan.

Sebagai bentuk nyata, Chen pun mengatakan Oppo akan mengganggarkan USD 7 miliar atau sekitar Rp 98 triliun untuk pengembangan teknologi inti untuk hardware, software, pengembangan artificial intelligence, 5G/6G, hingga big data.

"Oppo lebih dari sekadar produsen perangkat smartphone sejak awal. Faktanya, smartphone hanya pintu gerbang untuk menghadirkan berbagai macam portofolio layanan teknologi," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (11/12/2019).

Untuk itu, perusahaan asal Tiongkok itu berencana mengimplementasikan tiga strategi kunci. Pertama, perusahaan akan tetap berkomitmen pada pengembangan dan penelitian teknologi untuk pengembangan teknologi terkemuka di dunia.

Selain itu, Oppo juga berencana membangun ekosistem perangkat cerdas multi-portal dengan smartphone sebagai gerbang utama. Terakhir, perusahana akan mengoptimalkan konten dan inovasi berbagai layanan.

"Karena pentingnya konvergensi antara teknologi dan layanan, kami sedang membangun model teknologi terintegrasi yang mencakup lima bidang, yakni peralatan, data, komputasi, layanan, dan skenario," tutur VP dan Head Oppo Research Institute Levin Liu.

Lebih lanjut Levin menuturkan Oppo akan mengikuti konsep tiga strategi kunci sebagai peta jalan. Karenanya, perusahaan berencana meluncurkan smartwatch, smart wireless headphone, dan 5G CPE pada kuartal pertama 2020.

Tidak sendirian, Oppo bekerja sama dengan IHS Markit akan merilis whitepaper berjudul "Intelligent Connectivity: Unleashing Opportunities with the Power of 5G, AI, dan Cloud".

Adapun whitepaper tersebut akan memberikan gambaran mengenai tren dan prospek industri pada era konektivitas cerdas yang didukung jaringan 5G. Selain itu, ada pula saran dan panduan untuk pengembangan ekosistem cerdas dan konvergen di masa depan.

(Dam/Ysl)