Liputan6.com, Jakarta - Badan keamanan transportasi Amerika Serikat (AS), Transport Security Administration (TSA) melarang karyawannya menggunakan TikTok. Kebijakan ini berlaku mulai Minggu (23/2/2020).
Dilansir dari Phone Arena, Selasa (25/2/2020), pemblokiran TikTok ini terkait dengan risiko keamanan AS. Media sosial berbagi video asal Tiongkok itu dinilai dapat mengancam keamanan nasional negara tersebut. Kekhawatiran ini disampaikan oleh senator AS, Charles E. Schumer.
Advertisement
Baca Juga
Para pakar keamanan nasional mengkhawatirkan tentang pengumpulan, serta penanganan data dan informasi personal pengguna. Selain itu, kekhawatiran mengenai fakta bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok harus bekerja sesuai tuntutan Partai Komunis Tiongkok juga menjadi perhatian.
Menurut Schumer, perusahaan-perusahaan itu tidak bisa menolak permintaan yang dibuat oleh pemerintah Tiongkok.
Beberapa badan pemerintah AS sejak Oktober 2019, termasuk Angkatan Darat, Laut, dan Udara, telah melarang atau memberlakukan batasan keras penggunaan aplikasi tersebut. Mereka juga mendorong agar menghindari aplikasi itu, bahkan dalam hal penggunaan pribadi.
Perusahaan induk TikTok, ByteDance, tidak secara spesifik mengomentari masalah tersebut. ByteDance menegaskan posisinya sebagai perusahaan terpercaya dan bertanggungjawan di AS.
Fitur Pencarian Lagu di TikTok Sempat Crash saat BTS Rilis 'ON'?
Lebih lanjut, sebelumnya dilaporkan bahwa fitur pencarian di TikTok dilaporkan sempat crash saat boyband Kpop BTS mempromosikan single baru mereka. Saat BTS mempromosikan lagu berjudul 'ON' dari album baru bertajuk "Map Of The Soul:7", fans mereka atau kerap disapa BTS Army, langsung menyerbu aplikasi yang tengah naik daun itu.
Mengutip laman Business Insider Singapura, fungsi pencarian di aplikasi yang memungkinkan pengguna mencari suara justru menampilkan notifikasi kesalahan. Hal ini terjadi ketika pengguna mengetik judul lagu tersebut.
Dalam beberapa cuitan di Twitter, sejumlah BTS Army pun mengaku telah membuat fungsi pencarian di TikTok mengalami gangguan.
(Din/Why)
Advertisement