Kurangi Penyebaran Virus Corona, Warganet Gaungkan Tagar Stay at Home

Warganet banyak yang menggaungkan tagar Stay at Home untuk mengurangi penyebaran virus corona.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Mar 2020, 16:06 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 16:06 WIB
Cegah Corona Merebak, KAI Hadirkan Kereta Kesehatan
Petugas memasangkan masker ke seorang anak saat sosialisasi pencegahan virus corona yang digelar PT KAI Daop 1 melalui Rail Clinic di stasiun kereta Depok, Jumat (6/3/2020). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah baru saja mengeluarkan kebijakan terbaru bagi masyarakat untuk menekan sebaran virus corona. Terkini, Presiden Joko Widodo mengumumkan telah membuat kebijakan untuk beraktivitas di rumah.

"Untuk mengatasi penyebaran Covid-19 membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa, sebagian ASN bisa kerja dari rumah dengan online dan mengutamakan pelayanan prima dari masyakarat," tutur Jokowi.

Menyusul pengumuman tersebut, tagar #StayatHome pun bergema di Twitter. Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Minggu (15/3/2020), tagar ini sudah berada di posisi puncak Trending Topic Twitter Indonesia.

Sebelumnya, tagar ini memang sudah sempat meramaikan lini masa Twitter. Tidak hanya dari Indonesia, tagar ini juga digunakan oleh banyak warganet dunia.

Kebanyakan cuitan warganet ini berisi imbauan atau ajakan untuk tetap menjaga diri selama penyebaran virus corona saat ini. Untuk mengetahui seperti apa kicauan warganet, berikut ini beberapa di antaranya.

Penundaan Kegiatan dengan Banyak Orang

Jokowi Tinjau Sterilisasi Masjid Istiqlal
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) mendengarkan penjelasan saat meninjau proses pembersihan atau sterilisasi dengan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, segala kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat banyak diminta untuk ditunda, serta meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit umum daerah setempat.  

"Menunda kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak orang dan meningkatkan pelayanan pengetesan Covid-19 dan meningkatkan pengobatan dengan menggunakan RSUD dan RS swasta serta lembaga riset dan pendidikan tinggi yang direkomendasikan kementerian kesehatan," ujar Jokowi.

Presiden meminta seluruh rakyat Indonesia tetap tenang dan tidak panik serta tetap produktif.

"Saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah inilah saatnya bekerja bersama-sama saling tolong menolong dan bersatu padu, gotong royong, kita ingin ini menjadi gerakan masyrakat agar masalah Covid-19 ini tertangani dengan maksimal," tutur Jokowi.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya