Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi video confererence Zoom banyak dipakai oleh pengguna di seluruh dunia seiring dengan pandemi Covid-19. Sayangnya, dibalik popularitas dadakannya, Zoom dirundung banyak masalah terkait keamanan.
Tak hanya pemerintah Amerika Serikat, Anggota Komisi I DPR RI dari Partai Golkar Nurul Arifin pun turut menyoroti masalah keamanan dan privasi pengguna saat memakai aplikasi Zoom.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, Nurul menanyakan, mungkinkan pemerintah membuat aplikasi video conference sendiri agar keamanan tetap terjaga.
"Kan dikatakan Zoom ini tidak aman, bisa kemana-mana, bisa merembes, didengar, direkam, dan sebagainya. Apakah Menkominfo tidak membuat sendiri aplikasi yang seperti ini secara temporary sesuai kebutuhannya?" kata Nurul saat bertanya kepada Menkominfo Johnny G. Plate dalam Rapat Kerja Kemkominfo bersama Komisi I DPR RI yang digelar online, Selasa (7/4/2020).
Nurul menyarankan, pemerintah perlu membuat aplikasi seperti Zoom, sehingga keamanan dan datanya dikelola sendiri oleh pemerintah Indonesia.
Jawaban Menkominfo
Johnny pun menjawab, saat ini Kemkominfo dan sejumlah pihak tengah mempelajari dua hal.
Pertama, Kemkominfo mempelajari mengenai operator seluler Telkomsel yang menyiapkan model platform virtual meeting serupa Zoom.
"Kami mengetahui bahwa operator seluler Telkomsel juga menyiapkan model yang sama untuk virtual meeting. Saat ini mereka tengah mengembangkan sebagai alternatif untuk penggunaan di Indonesia," kata Johnny.
Sekadar informasi, Telkomsel memang memiliki solusi komunikasi berbasis cloud untuk chatting dan meeting untuk konsumen B2B, bernama CloudX Telkomsel. Seperti Zoom, solusi ini bisa digunakan di tablet, smartphone, maupun laptop. Meski begitu, solusi ini hadir untuk konsumen bisnis.
Dalam keterangan terbarunya, dipaparkan bahwa jumlah perusahaan yang menggunakan CloudX Telkomsel telah tumbuh 2.100 persen dari sejak dirilis pada Januari 2020.
Advertisement
Pelajari Kemungkinan Ada Aplikasi Sejenis Zoom?
Selanjutnya, hal kedua yang dipelajari adalah kemungkinan Kemkominfo mengembangkan aplikasi sendiri untuk lingkungan kementerian tersebut.
"Kami mempelajari juga, bagaimana membangun aplikasi di lingkungan Kemkominfo agar bisa dipakai dan dikendalikan melalui sentral kontrol Kemkominfo atau pemerintah," kata Johnny.
(Tin/Isk)