Warganet Meriahkan Hari Batik Nasional di Twitter

Indonesia merayakan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Kemeriahan peringatan Hari Batik Nasional pun terasa sampai ke ranah internet.

oleh Andina Librianty diperbarui 02 Okt 2020, 09:21 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 09:21 WIB
Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti dan Anne Avantie merayakan Hari Batik Nasional (Instagram @anneavantieheart)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merayakan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Euforia peringatan Hari Batik Nasional pun terasa sampai ke ranah internet.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Jumat (2/10/2020), ucapan Selamat Hari Batik Nasional merupakan salah satu topik populer di Twitter. Saat artikel ini ditulis, Selamat Hari Batik Nasional berada di peringkat tiga Indonesia trends.

Ucapan Selamat Hari Batik Nasional dan harapan warganet pun menghiasi lini masa Twitter. Berikut beberapa twit tersebut:

"Saking cintanya kantorku sama batik Indonesia, 3 hari kerja pake batik terus. Selasa, kamis, Jumat. Selamat Hari Batik Nasional Red heart," tulis pengguna Twitter dengan akun @fiezhma.

"Selamat hari Batik Nasional. Yuk pakai kain sasirangan yuk, local batik from south Kalimantan," twit dari @fajrnr.

"Bukan sekedar pengakuan saja. Tapi merupakan identitas Selamat Hari Batik Nasional," tulis pemilik akun @lainsebagei.

"Selamat Hari Batik Nasional, dari aku yang kangen hari batik tahun lalu," kicau pengguna Twitter dengan akun @sundaynitee.

Hari Batik Nasional, Mari Berkontribusi Nyata Lestarikan Kain Batik Indonesia

Ilustrasi batik
Ilustrasi batik (dok.unsplash/ Camille Bismonte)

"Gampang saja. Pakailah batik," kata Tumbu Ramelan, aktivis Yayasan Batik Indonesia (YBI), dalam webinar "Menuju Hari Batik Nasional" Kamis, 1 Oktober 2020. Melalui cara itu, kain batik Indonesia akan otomatis terlestarikan.

Sebagai catatan, upaya mempertahankan salah satu wastra sarat makna ini harus tepat sasaran. Selain fokus pada pemeliharaan eksistensinya, memperpanjang napas para perajin batik pun menjadi pertimbangan krusial.

Menurut Tumbu, dalam perjalanannya, para perajin dan pengusaha kain batik telah bekerja sama dengan desainer guna menciptakan motif lebih sederhana.

"Kain batik kan citranya gelap, warnanya tak menarik. Kami kemudian menciptakan (kain) batik warna pastel," tuturnya.

 

Memakai Batik dengan Lebih Sederhana

Kemudian, mengenalkan bagaimana memakai kain batik dengan lebih sederhana. Hal ini dilakukan dengan memperlonggar tabu-tabu yang harusnya dilaksanakan dalam pemakaian kain batik.

"Tak harus kaku memakai kain batik," jelas Tumbu.

(Din/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya