Tagar Save Komodo Puncaki Trending Topic Twitter

Pembahasan soal tagar Save Komodo kini tengah mengemuka di Twitter dan menjadi trending topic.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 27 Okt 2020, 14:20 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020, 14:29 WIB
Melihat Interaksi Komodo dengan Manusia di Pulau Rinca
Komodo berkeliaran di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Pulau Rinca dapat dijangkau selama dua jam dari Labuan Bajo dengan menggunakan perahu kayu. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, media sosial sempat diramaikan dengan foto komodo yang berhadapan dengan truk pembawa material di Pulau Rinca. Foto ini lantas menjadi perbincangan, sebab dikaitkan dengan pembangunan di pulau tersebut.

Salah satu akun yang mengangkat isu ini untuk pertama kali adalah @KawanBaikKomodo. Dalam kicauannya, akun tersebut menceritakan bahwa ini merupakan kali pertama komodo mendengar deru mesin mobil dan menghirup bau asapnya.

"Untuk pertama kalinya Komodo2 ini mendengar deru mesin2 mobil dan menghirup bau asapnya. Akan spt apa dampak proyek2 ini ke depannya? Masih adakah yg peduli dg konservasi?" tulis akun tersebut.

Menyusul banyaknya tanggapan terhadap kicauan tersebut, tagar Save Komodo pun kini mengemuka di Twitter. Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (26/10/2020), tagar ini berada di puncak Trending Topic Twitter.

Banyak kicauan warganet dengan tagar tersebut menyerukan perlindungan terhadap komodo yang ada di Pulau Rinca. Selain itu, ada beberapa yang juga memintau peninjauan kembali pembangunan di wilayah tersebut.

Tidak hanya Save Komodo, tagar lain yang juga banyak diperbincangkan adalah Save Pulau Komodo. Untuk mengetahui seperti apa tanggapan warganet, berikut ini ada beberapa tweet yang sudah dihimpun.

Taman Nasional Komodo Ditutup hingga 30 Juni 2021

Melihat Interaksi Komodo dengan Manusia di Pulau Rinca
Guide taman nasional berinteraksi dengan seekor komodo di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Pulau Rinca memiliki luas sekitar 190 Km persegi. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Di sisi lain, Balai Taman Nasional Komodo menutup sementara Resort Loh Buaya dari kunjungan wisatawan. Hal ini diterapkan dalam upaya penataan sarana dan prasarana atau sarpras wisata alam.

Penutupan ini mempertimbangkan proses percepatan penataan dan pembangunan sarpras wisata alam yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kebijakan tersebut disampaikan lewat surat pengumuman yang dirilis pada Minggu, 25 Oktober 2020.

Adapun keputusan ini diambil guna peningkatan pelayanan dan keamanan wisatawan. Terdapat beberapa langkah yang diambil oleh Balai Taman Nasional Komodo.

"Menutup sementara Resort Loh Buaya, SPTN Wilayah I Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, terhitung sejak tanggal 26 Oktober hingga 30 Juni 2021 dan akan dievaluasi setiap 2 (dua) minggu sekali," demikian bunyi surat pengumuman yang dirilis pada Minggu, 25 Oktober 2020.

Pada poin kedua juga disebutkan pembangunan sarpras wisata alam di Resort Loh Buaya, termasuk dermaga, pusat informasi wisatawan, jalan jerambah, dan penginapan ranger, serta naturalist guide, tetap mengutamakan keselamatan komodo.

Terdapat 15 komodo yang kerap tampak di sekitar lokasi dari total 60 komodo yang hidup di lembah Loh Buaya di Pulau Rinca. Langkah selanjutnya, briefing harian secara konsistem dilakukan petugas, pekerja, maupun pengawas pembangunan.

Terapkan Protokol Kesehatan

Pulau Komodo
Pulau Komodo di NTT. (dok.Instagram @wisatapulaukomodo/https://www.instagram.com/p/BiPQVatgmIS/Henry

Hal tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat berdampak pada keselamatan satwa, terutama komodo. Lalu, mengoptimalkam kegiatan ekowisata di daratan untuk dilakukan di Resort Loh Liang, SPTN Wilayah II Pulau Komodo dan Resort Padar Selatan, SPTN Wilayah III Pulau Padar.

"Pelaksanaan pembangunan sarpras wisata serta aktivitas ekowisata di dalam kawasan Taman Nasional Komodo tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran virus COVID-19 sesuai dengan ketentuan yang berlaku," lanjut surat tersebut.

"Penutupan sementara ini akan dievaluasi secara berkala dengan memperhatikan perkembangan pembangunan sarpras wisata alam di Resort Loh Buaya, SPTN Wilayah I Pulau Rinca," tutup surat pengumuman itu.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya