Kolaborasi Warung Pintar dan BukuWarung Tawarkan Solusi Digitalisasi untuk Pemilik Warung

Warung Pintar dan BukuWarung baru saja mengumumkan kolaborasi untuk menciptakan solusi yang membantu digitalisasi pemilik warung.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Okt 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2020, 10:00 WIB
Warung Pintar
Ilustrasi: Mitra Warung Pintar. (Foto. Warung Pintar)

Liputan6.com, Jakarta - Warung Pintar dan BukuWarung baru saja mengumumkan kerja sama untuk menciptakan solusi ekosistem kolaboratif yang berfokus pada digitalisasi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama pelaku usaha warung.

Lewat kolaborasi ini, kedua startup itu akan mengakomodasi kebutuhan spesifik pemilik warung, mulai dari fasilitas pembukan dan pemenuhan stok digital. Kolaborasi ini sekaligus membantu kesenjangan digitalisasi yang masih dihadapi pelaku UMKM Indonesia.

"Kami ingin menciptakan solusi yang secara signifikan meningkatkan produktivitas dengan memungkinkan akses ke rantai pasokan yang adil dan transparan sekaligus mengubah secara digital, tapi tidak hanya warung melainkan seluruh ekosistem UMKM," tutur CEO dan Co-founder Warung Pintar, Agung Bezharie dikutip dari keterangan resmi, Rabu (28/10/2020).

Untuk itu, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan akses end-to-end atas 60 juta UMKM yang ingin memulai adopsi digital. Lewat kolaborasi ini, pemilik toko yang terdaftar di BukuWarung akan mendapatkan keuntungan dari rantai pasokan di Warung Pintar.

Sementara pelaku UMKM yang terdaftar di Warung Pintar akan mendapatkan solusi pembukuan digital BukuWarung. Solusi ini juga sudah didesain khusus untuk smartphone entry-level dengan akses internet yang terbatas, sehingga sesuai dengan perangkat yang dimiliki pelaku UMKM.  

"BukuWarung berkomitmen mendorong inklusi digital UMKM yang lebih besar di Indonesia, dan kolaborasi dengan Warung Pintar ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan komitmen tersebut," tutur Co-Founder BukuWarung, Abhinay Peddisetty.

Saat ini, ada lebih dari 60 ribu UMKM yang telah bergabung di Warung Pintar, sedangkan BukuWarung telah melayani lebih dari 1,5 juta UMKM di 750 lokasi di Indonesia. Karena itu, kolaborasi ini diharapkan dapat membawa transformasi ekonomi digital yang lebih holistik.

Saksikan video di bawah ini

Kolaborasi, Akses Warung Pintar Kini Bisa Lewat Layanan GrabMart

Warung Pintar
Kolaborasi antara Warung Pintar dan GrabMart untuk jangkau lebih banyak pelanggan. (Dok. Warung Pintar)

Sebelumnya, Warung Pintar baru saja mengumumkan telah menggandeng GrabMart untuk memfasilitasi warung dalam jaringannya berdagang secara digital.

Lewat kerja sama ini, pengguna Grab dapat berbelanja di Juragan Warung Pintar langsung melalui layanan GrabMart. Kolaborasi kedua perusahaan ini sebenarnya sudah berlangsung sejak akhir Juni 2020.

Hingga kini, ada belasan warung di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang sudah secara konsisten menggunakan layanan GrabMart untuk bertransaki dengan pelanggan.

"Dengan adanya perubahan tren, di mana orang-orang merasa lebih aman bila berbelanja online, kami mencoba menjangkau para pengguna dan memenuhi kebutuhannya secara digital melalui GrabMart," tutur CEO dan Co-Founder Warung Pintar, Agung Bezharie Hadinegoro dalam keterangan resmi, Jumat (18/9/2020).

Upaya GrabMart Permudah Masyarakat Penuhi Kebutuhan Harian

Lebih lanjut, Agung menuturkan, meskipun fokus utama Warung Pintar adalah Jurangan, tapi pelanggan tetap menjadi prioritas. Sebab, posisi pelanggan berperan sangat penting dalam ekosistem warung.

"Grab sangat senang dapat bekerja sama dengan Warung Pintar untuk menyediakan platform digital bagi para juragan warung melalui GrabMart. Kerja sama ini kami harap dapat mendorong digitalisasi usaha tradisional yang akan mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi," tutur Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia, Hadi Surya Koe.

Untuk diketahui, GrabMart yang diperkenalkan di masa pandemi ini telah mempermudah masyarakat memperoleh kebutuhan harian dengan mudah dan aman, sekaligus memberikan kesempatan penghasilan tambahan untuk mitra pengantaran.

Selama pandemi, Grab Indonesia juga telah mendigitalisasi lebih dari 185 ribu UMKM dan 32 ribu pedagang tradisional di ratusan kota di Indonesia dalam ekosistem digital Grab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya