Microsoft Ketahuan Pernah Coba Beli Nintendo di Masa Lalu

Saat awal kehadiran Xbox, Microsoft ternyata pernah diketahui sempat ingin membeli Nintendo.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Jan 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 17:30 WIB
Xbox Series X
Microsoft resmi mengumumkan Xbox Series X. (Doc: Microsoft)

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft ternyata dilaporkan pernah mencoba untuk membeli pemain besar lain di dunia gim, terutama sejumlah pengembang kenamaan, termasuk Nintendo, EA, hingga Square Enix.

Informasi ini pertama kali dari laporan terbaru Bloomberg beberapa waktu lalu. Adapun laporan itu mengupas mengenai kiprah Microsoft terjun mulai ke bidang gim dengan merilis Xbox generasi pertama.

Dikutip dari Games Radar, Jumat (8/1/2021), saat pertama kali merilis Xbox pada 2000, Microsoft diketahui sempat mencari sejumlah pengembang gim agar hadir di konsol anyar tersebut.

Ketika itu, Business Development Microsoft Bob McBreen menceritakan mereka memang tertarik untuk membeli sejumlah pengembang gim. Adapun salah satu pengembang pertama yang ingin dibeli adalah EA.

Namun Bob mengatakan tawaran itu ditolak oleh EA, sehingga Microsoft beralih ke Nintendo. Saat itu, CEO Microsoft Steve Ballmer yang diketahui meminta tim untuk bertemu dengan perwakilan Nintendo.

Hanya sama seperti EA, Director Third Party Relations Microsoft Kevin Bachus menuturkan pertemuan itu tidak berjalan lancar. Bahkan, tawaran itu disambut dengan gelak tawa para perwakilan Nintendo dalam pertemuan tersebut.

Tidak berhenti di situ, Microsoft juga dilaporkan sempat mencoba untuk membeli Square Enix dan pengembang Mortal Kombat, Midway, tapi upaya itu juga gagal.

Kendati gagal dalam beberapa upaya pembelian tersebut, Microsoft akhirnya berhasil mencapai kesepakatan dengan pengembang Halo, Bungie. Dan pembelian itu nyatanya terbilang sukses, mengingat Halo telah menjadi franchise paling sukses di Xbox.

Microsoft Minta AMD Tingkatkan Produksi untuk Penuhi Permintaan Xbox Series X

Xbox Series X
Xbox Series X. (Doc: VRGear.com)

Di sisi lain, setelah merilis Xbox Series X dan Series S hampir tiga bulan lalu, Microsoft masih berusaha untuk memenuhi permintaan konsol teranyarnya itu.

Kekurangan stok diperkirakan akan berlanjut setidaknya hingga April 2021 nanti. Karena itu, Microsoft meminta AMD untuk meningkatkan kapasitas produksi. Minimnya unit di pasaran juga membuat harga dari kedua seri itu melambung tinggi.

Petinggi di Xbox, Phil Spencer, menegaskan bahwa perusahaan sedang mengupayakan untuk menyediakan lebih banyak Xbox Series X dan Series S di pasaran. Dalam sebuah sesi Xbox Live di podcast Larry Hyrb, Spencer mengaku telah menghubungi AMD sebagai perusahaan rekanan untuk meningkatkan kapasitas produksi guna membantu permintaan.

Dia mengatakan, "Saya mendapat [pertanyaan] dari orang-orang 'mengapa Anda tidak memproduksi lebih banyak? Mengapa Anda tidak mulai lebih awal? Mengapa Anda tidak mengirimkannya lebih awal?' Semua hal itu."

Menanggapi itu, Spencer menyebut perusahaan tidak menahan produksi Xbox Series X, melainkan sebaliknya.

"Kami memiliki semua jalur perakitan. Pekan lalu saya menelepon Lisa Su di AMD [bertanya], 'bagaimana kami mendapatkan lebih banyak [pasokan]?' Jadi, itu adalah sesuatu yang terus kami kerjakan," kata Phil dikutip dari TechRadar, Senin (4/1/2021).

Peran AMD

Seperti diketahui, AMD memproduksi GPU dan CPU untuk Xbox Series X dan Series S, dengan prosesor yang dirancang khusus untuk konsol yang terdiri dari 8 inti CPU AMD Zen 2 dan GPU kelas RDNA 2.

PS5 yang juga menggunakan GPU AMD Radeon RDNA 2 dan CPU berbasis AMD Zen 2 dengan 8 core, turut terganggu oleh pasokan yang minim ini.

Meskipun Microsoft tampaknya bertekad untuk membuat lebih banyak konsol, ia pasti terganjal oleh masalah komponen. 

Merujuk pada laporan Cowcotland, baik AMD dan Nvidia telah terkena kendala pasokan GDDR6 dan kemungkinan akan terus menghadapi masalah ini hingga awal tahun depan. RAM GDDR6 ini digunakan di konsol PS5 dan Xbox Series X dan mungkin akan memengaruhi produksi konsol baru.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya