WhatsApp Kembali Uji Coba Fitur Multi Perangkat di Versi Beta Terbaru

WhatsApp diketahui kembali menguji coba tampilan untuk mendukung kemampuan multi perangkat.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Jan 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 18:00 WIB
WhatsApp
WhatsApp (AP Photo/Patrick Sison, File)

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp dalam beberapa bulan terakhir sudah dikabarkan bakal merilis salah satu fitur yang cukup ditunggu-tunggu pengguna, yakni dukungan untuk akses banyak perangkat atau multi-device.

Meski belum diketahui kapan rilis, tapi dari laporan terbaru ada kemungkinan akan rilis dalam waktu dekat. Informasi ini diketahui dari versi beta yang dapat diakses sejumlah pengguna.

Mengutip informasi Tech Radar, Jumat (8/1/2021), sejumlah pengguna yang dapat mengakses WhatsApp beta untuk Android versi 2.21.1.3 sudah dapat melihat kemungkinan tampilan fitur ini nantinya.

Berdasarkan laporan WABetaInfo, tampilan fitur yang diketahui akan bernama Linked Devices ini tidak hanya memudahkan pengguna menambah perangkat, tapi juga mengelola perangkat apa saja yang terhubung.

Kendati demikian, fitur ini memang disebut belum dapat dilihat oleh seluruh pengguna yang mendapat tampilan baru ini. Kabarnya, hanya ada beberapa pengguna yang baru mendapatkan akses ini.

Untuk diketahui, kehadiran fitur ini mulai diketahui sejak Juli 2020. Ketika itu, WhatsApp diketahui mendaftarkan fitur ini pada akses beta versi 2.20.196.8.

Sayangnya, belum jelas cara kerja akses banyak perangkat untuk layanan ini. Sebab, WhatsApp hingga sekarang hanya memungkinkan satu nomor telepon untuk dipakai pada satu smartphone.

Ini yang Perlu Diketahui Pengguna dari Kebijakan Baru WhatsApp

WhatsApp, Logo WhatsApp.
WhatsApp, Logo WhatsApp. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Di sisi lain, para pengguna WhatsApp pasti sudah mengetahui bahwa aplikasi pesan ini memperbarui kebijakan privasi layanannya.

WhatsApp mengumumkan pembaruan privasi ini melalui fitur in-app alert. Di mana, para pengguna dipaksa untuk menerima pembaruan privasi, jika masih mau memakai layanan WhatsApp. 

Pengguna diberi waktu hingga 8 Februari 2021 untuk menerima pembaruan ini jika masih ingin memakai layanan WhatsApp.

Apa saja yang perlu diketahui pengguna dari kebijakan layanan WhatsApp ini? Berikut rangkumannya seperti dikutip dari Indian Express, Kamis (7/1/2021).

1. Kenapa pengguna perlu menyetujui ketentuan WhatsApp?

Memperbarui kebijakan layanan bukan hal baru bagi layanan digital. Hal ini merupakan praktik standar di platform digital.

Pengguna yang mau menggunakan layanan WhatsApp harus tunduk pada aturan dan setuju dengan kebijakan penggunaan, termasuk perubahan kebijakan privasi. 

Para pengguna diberi waktu hingga 8 Februari 2021 untuk menerima kebijakan baru WhatsApp atau menghapus akun jika tak setuju dengan kebijakan ini.

2. Apa pentingnya perubahan kebijakan ini?

WhatsApp Paksa Pengguna untuk Berbagi Data dengan Facebook
WhatsApp Paksa Pengguna untuk Berbagi Data dengan Facebook. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Kebijakan privasi WhatsApp versi yang lalu biasanya menggunakan kata-kata 'Menghormati privasi pengguna tertanam dalam DNA kami. Sejak kami memulai WhatsApp, kami ingin mengembangkan layanan kami dengan serangkaian prinsip privasi yang kuat.'

Nah, dalam kebijakan privasi baru tak ada lagi kata-kata tersebut. Namun WhatsApp tetap menerapkan enkripsi end-to-end.

Artinya tiap ada yang bisa melihat pesan pengguna atau membagikannya dengan siapa pun. Namun kebijakan baru tersebut juga menunjukkan ikatan yang meningkat pada produk Facebook lainnya.

3. Perubahan-perubahan terkait layanan Facebook lainnya

Kebijakan privasi baru mencatat bahwa ketika pengguna memakai layanan pihak ketiga atau produk Facebook lain yang terintegrasi dengan WhatsApp, layanan itu dapat menerima informasi tentang apa yang pengguna atau orang lain bagikan dengan mereka.

Contoh integrasi pihak ketiga ini termasuk penggunaan pemutar video di WhatsApp untuk memutar konten dari platform pihak ketiga.

WhatsApp menjelaskan, ketika pengguna mengandalkan ini, informasi seperti alamat IP bisa diberikan kepada pihak ketiga terkait atau produk Facebook lainnya.

Hal ini juga berarti, ketika seseorang memakai layanan pihak ketiga atau produk Facebook lainnya, ketentuan dan kebijakan privasi mereka akan mengatur penggunaan atas layanan dan produk tersebut.

WhatsApp juga menjelaskan bagaimana mereka bekerja dengan Facebook dan layanan Facebook lainnya, termasuk jenis informasi yang dipertukarkan.

Informasi yang dimaksud termasuk info seputar peningkatan infrastruktur dan sistem pengiriman, keselamatan dan keamanan produk-produk Facebook, pengalaman layanan termasuk saran untuk pengguna, serta konten yang dipersonalisasi seputar pembelian dan transaksi.

Pertukaran informasi antara WhatsApp dan platform Facebook lainnya juga mencakup peningkatan penawaran dan iklan yang relevan di seluruh produk Facebook.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya