Liputan6.com, Jakarta - United Nations Development Programme (UNDP) menggandeng Indosat Ooredoo dalam langkah penanggunalangan Covid-19 dan percepatan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs). Keduanya telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU pada Rabu 31 Maret 2021, di Jakarta.
Berdasarkan MoU tersebut, UNDP dan Indosat Ooredoo akan melakukan survei publik untuk memahami dampak pandemi Covid-19 di kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Keduanya juga sepakat untuk meningkatkan kapasitas wirausahawan perempuan di Indonesia.
Baca Juga
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Bournemouth, Minggu 22 Desember 2024 Pukul 21.00 WIB di Vidio
Media Vietnam Sebut Kartu Merah Muhammad Ferrari Jadi Faktor Kunci Perubahan Permainan Timnas Indonesia
Pegulat Rey Mysterio Meninggal Dunia di Usia 66 Tahun, Begini Perjalanan Kariernya yang Luar Biasa
MoU ini merupakan bagian dari strategi kemitraan UNDP yang lebih besar, yang berupaya menjalin kerjasama dengan mitra non-konvensional seperti sektor swasta, untuk mendukung upaya Indonesia dalam mencapai SDGs.
Advertisement
Dengan begitu, ini merupakan langkah dalam memperluas rencana UNDP untuk memanfaatkan teknologi digital.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shinmomura, memandang kerja sama ini akan memberikan akses ke jaringan digital yang luas dengan Indosat Ooredoo.
“Perangkat digital jelas merupakan pendorong baru untuk pembangunan dan kami sudah melihat beberapa hasil positif inovasi digital. Kemitraan digital yang kuat sangat penting untuk menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia dan memastikan tidak seorangpun tertinggal,” kata Shimomura.
Sementara itu, President Director dan CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Naema, menyebut kerja sama ini akan memungkinkan mobil klinik yang dimilikinya dapat memberikan askses yang lebih luas.
Mobil Klinik Indosat Ooredoo
Seperti diketahui, mobil klinik milik Indosat Ooredoo akan menyediakan vaksin gratis bagi masyarakat di Jawa dan Bali.
“Selain itu, kemitraan ini mengedepankan nilai-nilai bersama untuk mendukung ketahanan dan digitalisasi UMKM serta wirausahawan perempuan sebagai tulang punggung ekonomi digital Indonesia untuk bertahan di masa-masa yang penuh tantangan ini,” katanya.
Adanya kerja sama ini, ia menilai langkah tersebut sejalan dengan kampanye yang tengah dijalankan perusahaan bertajuk #BisaBangkitBersama.
Advertisement
Manfaatkan Platform Youth Co:Lab
Pada aspek peningkatan ekosistem wirausaha perempuan di Indonesia, kerja sama ini akan memanfaatkan jaringan platform Youth Co:Lab UNDP.
Sebagai inkubator untuk start-up dan wirausaha sosial yang dipimpin kaum muda, Youth Co:Lab berfokus untuk melibatkan kaum muda dari Kawasan Timur Indonesia.
Selanjutnya, survei publik tentang UMKM akan menindaklanjuti studi UNDP sebelumnya terhadap 1.180 UMKM di 15 provinsi pada tahun 2020 bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia.
Studi tersebut mengonfirmasi keganasan dan kedalaman pandemi COVID-19 bagi perekonomian Indonesia, di mana sembilan dari sepuluh UMKM mengalami penurunan permintaan produk mereka selama pandemi COVID-19.
Sebagai informasi, beberapa kesepakatan kerja sama lainnya akan melingkupi aspek pemanfaatan inovasi data dan teknologi digital dalam implementasi SGDs. Kemudian, pemulihan ekonomi hijau dan inklusif dari dampak pandemi melalui inisiatif digital pada pedesaan dan darah tertinggal.
Selain itu, aspek penguatan kewirausahaan dan pengurangan kesenjangan digital kelompok sasaran. Caranya dengan memungkinkan akses ke informasi dan teknologi serta menyediakan produk dan layanan digital yang terjangkau.
Diversifikasi pemahaman bersama mengenai kelompok rentan dengan memulai keterlibatan aktif dari pemuda, perempuan, penyandang disabilitas, komunitas terdampak bencana, dan lainnya.