Siap Geber 5G, XL Axiata Persiapkan ULO

XL Axiata mempersiapkan Uji Layak Operasi (ULO) untuk menggelar jaringan 5G di Indonesia. ULO merupakan syarat jika operator telekomunikasi ingin menggelar layanan dengan teknologi jaringan baru.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Jun 2021, 14:08 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2021, 13:37 WIB
XL Axiata
Ilustrasi XL Axiata (Foto: XL Axiata).

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata tengah melakukan persiapan untuk mengikuti Uji Layak Operasional (ULO) jaringan 5G. Diungkapkan oleh Head Strategic Operation and Automation XL Axiata Ahmad Hamzah, di tahun 2020, XL Axiata telah melakukan testing roll-out jaringan 5G.

"Tahun ini kami sudah siap-siap untuk ULO, persiapan pada 25 Juni," kata Ahmad, dalam acara konferensi pers peluncuran Paket Suka-Suka untuk Pelanggan Axis, Senin (28/6/2021).

Ahmad lebih lanjut mengatakan, XL Axiata mempersiapkan 5G di jaringannya dengan teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS). Teknologi ini memungkinkan operator untuk menguji coba jaringan 5G menggunakan spektrum eksisting yang saat ini dipakai menggelar layanannya.

Berdasarkan uji coba internal, kecepatan jaringan 5G XL Axiata mencapai 180-200 Mbps dengan latensi 10-11 milisekon.

"Yang diperlukan dari 5G sebenarnya adalah use case-nya. Kalau memang dibutuhkan milisekon yang bagus (latensi rendah), (use case) gaming, telemedicine, pembelajaran jarak jauh bisa menggunakan 5G," kata Ahmad.

Meski begitu, untuk menggulirkan layanan 5G di Indonesia secara komersil, XL Axiata masih akan mengajukan ULO, sesuai dengan prosedur.

Perlu diketahui, XL Axiata kini menggelar jaringannya di spektrum frekuensi 900MHz dengan lebar pita 7,5MHz, 2.1GHz dengan lebar 22,5MHz, dan 1.8GHz dengan lebar 15MHz.

Tak Dapat Tambahan Spektrum 2,3GHz

Dok: XL Axiata
Dok: XL Axiata

Sebelumnya, XL Axiata gagal mendapatkan spektrum frekuensi 2,3GHz dalam lelang pita frekuensi yang digelar Kemkominfo, guna menyelenggarakan jaringan bergerak seluler 4G. Kendati demikian, XL tetap berkomitmen untuk fokus memperluas layanan 4G-nya di luar Pulau Jawa.

Mengenai kekalahan lelang frekuensi 2,3GHz ini, Direktur dan Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengakui bahwa spektrum merupakan aset paling berharga dalam industri telekomunikasi.

Namun terlepas dari itu, XL Axiata tetap berupaya untuk memanfaatkan spektrum yang dimiliki dengan semaksimal mungkin.

Pakai Spektrum Eksisting

"XL Axiata sudah memiliki rencana mengenai bagaimana memanfaatkan spektrum yang dimiliki, secara perlahan dengan mempertimbangkan bisnis yang ada," kata Gede, dalam konferensi pers usai RUPS XL Axiata yang digelar online, Jumat (23/4/2021).

Gede mengatakan, perusahaan punya rencana untuk melakukan refarming pita frekuensi eksisting (yang dipakai untuk menggelar jaringan 2G dan 3G) guna memaksimalkan pemanfaatan spektrum yang dimiliki. Dengan begitu, XL Axiata bisa memperluas layanan 4G sesuai rencana.

Dia berharap, langkah ini bisa berjalan alami tanpa ada pelanggan yang dikorbankan. Apalagi sejauh ini, berdasarkan data perusahan, pertumbuhan akan layanan data makin besar.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya