Liputan6.com, Jakarta - Facebook sedang menguji fitur baru berupa utas atau thread serupa dengan apa yang dimiliki Twitter.
Konsultan Media Sosial, Matt Navarra, mendapati uji coba ini dilakukan oleh sejumlah akun terbatas yang masuk ke dalam kategori public figure di Facebook Pages.
Baca Juga
Fitur ini tidak terlalu berbeda dengan thread Twitter. Mengutip TechCrunch, Minggu (4/7/2021), pengguna dapat membuat postingan thread yang terhubung dengan postingan sebelumnya.
Advertisement
Sesaat menemukan fitur baru ini, Matt pun langsung membagikan beberapa screenshot ke akun Twitter-nya.
NEW! Facebook is testing a ‘Threads’ feature h/t @valionk pic.twitter.com/yqv8PIoTcf
— Matt Navarra (@MattNavarra) July 1, 2021
Sebagai informasi, Public Figure adalah salah satu dari kategori di Facebook Pages, yang ditujukan bagi individu yang memiliki pengaruh atau terkenal.
Facebook menjelaskan, thread ini akan memiliki tombol ‘View Post Thread’ yang memungkinkan followers Facebook Pages membuka seluruh thread.
Belum Rilis Publik
Kendati demikian, perusahaan tidak menerangkan kapan fitur ini akan rilis ke publik.
Facebook juga tak mengatakan apakah fitur ini hanya terbatas untuk Facebook Pages Public Figure, atau akan diperluas ke kategori lain seperti Bisnis atau Grup.
Fitur utas ini terbukti berguna di Twitter, karena batasan karakter yang ada mempersulit postingan tunggal cuitan untuk lebih mendetail.
Â
Advertisement
Facebook Threads
Sementara itu, Facebook hadir dengan batasan karakter yang jauh lebih panjang yakni 63.206 karakter atau sebanding dengan 225 cuitan.
Kemungkinan thread di Facebook ini akan berguna bilamana ada pengguna yang ingin komentar secara langsung saat sebuah acara penghargaan berlangsung.
Selain itu, fitur baru ini bisa digunakan untuk merevisi sebuah postingan Facebook, daripada harus membuat keseluruhan postingan dari awal.
Dengan asumsi Facebook menguji coba pada sebagian kategori public figure, kemungkinan tujuan penggunaan fitur ini untuk membuat distribusi informasi agar lebih efisien. Pasalnya Facebook diketahui jadi platform dengan persebaran informasi yang salah di masa lalu.