Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi akhirnya merampungkan pendaftaran unit bisnis kendaraan listrik dengan nama Xiaomi EV. Unit bisnis ini didaftarkan dengan modal investasi awal sebesar 10 miliar yuan.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (4/9/2021), langkah ini menjadi tonggak penting realisasi inisiatif kendaraan listrik pintar Xiaomi yang sudah masuk fase pengembangan.
Baca Juga
Pada Maret 2021, CEO dan pendiri Xiaomi, Lei Jun memang telah mengumumkan inisiatif bisnis kendaraan listrik. Ketika itu, Lei Jun juga menyatakan komitmen perusahaan Tiongkok ini untuk menginvestasikan sekitar 10 miliar USD (Rp 216 triliun) dalam 10 tahun mendatang untuk inisiatif bisnis ini.
Advertisement
Lei Jun sendiri saat ini telah resmi menjadi kuasa hukum Xiaomi EV dan secara langsung memimpin tim produksi. Di sisi lain, tim Xiaomi EV telah melakukan lebih dari 2.000 survei dan mengunjungi 10 pelaku industri untuk memahami rantai industri secara menyeluruh untuk merumuskan pengembangan produk.
Pada pertemuan laporan pendapatan Q2 2021, Presiden Xiaomi Wang Xiang juga menuturkan perusahaan mendapat sambutan luar biasa dari pelaku industri otomotif. Hal itu diperlihatkan dengan adanya 20.000 aplikasi kerja yang menunjukkan minat untuk bergabung.
Selain itu, sebagai bentuk kesiapan Xiaomi membangun teknologi otomotif, sejak 25 Agustus perusahaan telah mengumumkan akusisi terhadap Deepmotion Tech, perusahaan teknologi kendaraan otonom.
Berbekal persiapan tersebut, Xiaomi pun percaya diri dapat mengumpulkan tenaga ahli terbaik di bidang kecerdasan buatan, material produk, dan teknologi lain untuk mendukung pengembangan Xiaomi EV. Karenanya, saat ini perusahaan pun membuka kesempatan para individu berbakat di seluruh dunia untuk bergabung.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Xiaomi Garap Mobil Listrik, Siapkan Dana Rp 216 Triliun
Sebelumnya, Xiaomi memang sudah diketahui bakal terjun ke pengembangan mobil listrik. Informasi tersebut diketahui dari laporan Bloomberg baru-baru ini.
Dalam laporan Bloomberg seperti dikutip, Kamis (1/4/2021), Xiaomi disebut bakal berinvestasi sekitar lebih dari USD 10 miliar (Rp 216 triliun) untuk pengembangan mobil listrik hingga 10 tahun mendatang.
Berdasarkan laporan itu, pendiri Xiaomi Lei Jun disebut akan memimpin divisi baru perusahaan yang ditugaskan untuk melakukan pengembangan tahap awal kendaraan pintar berbasis listrik.
Sebagai langkah awal, dana investasi yang disiapkan mencapai USD 1,5 miliar (Rp 14,5 triliun).
Xiaomi sendiri dilaporkan mulai merambah ide penggarapan mobil listrik dalam beberapa bulan lalu. Namun keputusan untuk memulainya baru dilakukan dalam beberapa pekan terakhir.
Advertisement
Terapkan Sistem Outsourcing
Xiaomi dilaporkan bakal menerapkan sistem outsourcing dengan sejumlah manufaktur dalam produksi kendaraan listrik. Kendati demikian, perusahaan tidak akan menggandeng perusahaan otomatif yang sudah mapan.
Untuk diketahui, pasar mobil listrik memang tengah bertumbuh pesat, utamanya di China. Penjualan kendaraan listrik di China pada 2020 dilaporkan meningkat hingga 50 persen, berdasarkan prediksi dari firma riset Canalys.
(Dam/Ysl)